webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#REVENGE
#FIRSTLOVE
#FACESLAPPING

KISAH CINTA RATU MAFIA - IDENTITAS BARU

Penerus bisnis peralatan militer canggih ingin menjadi aktris?!  Velina, cucu konglomerat di Kota Jet. Wanita yang telah berkeliling dunia mempelajari bela diri hanya untuk meneruskan perusahaan kakeknya!  Namun suatu hari gadis ini menggemparkan keluarganya.  "Eyang, aku mau menjadi seorang aktris!"  Velina pun menjadi aktris dengan nama samaran 'Nana'.  Tak ada orang yang tahu jati dirinya sebagai orang kaya, namun... Siapakah lelaki yang ingin mensponsorinya ini?  Daniel, seorang lelaki ‘kanebo’ yang mengidap penyakit ‘bucin’ tingkat stadium akhir, teman masa kecil Velina yang kembali mengejar sang gadis yang telah lama menghilang... Dia ingin membuat Velina menjadi icon baru dari perusahaan raksasanya, Garibaldi Conglomerate, hanya agar dapat lebih dekat dengannya! Terdengar menyenangkan, ya? Tidak juga.  Velina terkenal sebagai seorang pewaris yang hanya bisa bersenang-senang dan tak bisa apa-apa! Rumor mengatakan gadis ini pemain hati para lelaki...karena dia dekat dengan banyak pria mapan nan ganteng!  Eh, Velina dituduh mencoba membunuh presiden?? Apa lagi ini??  ------ "Kalau aku yang mensponsorinya, itu namanya cinta!" - Daniel, Bucin Tingkat Akut.   Dapatkah Daniel mengambil hati Velina? Cobaan apa yang akan menerjang karir Velina sebagai aktris?  Mampukah ia bertahan?  Baca hanya di "judulnya apa"

maiddict · Perkotaan
Peringkat tidak cukup
581 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#REVENGE
#FIRSTLOVE
#FACESLAPPING

Gosip Di Kantor

"Baiklah, kalau kalian sudah tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, kembalilah bekerja," Daniel berkata sambil bangkit berdiri dari sofa yang ia duduki.

"Daniel!" Ayesha memanggilnya, menghentikan langkah Daniel yang beranjak pergi.

"Aku kan baru saja tiba, apa kau tak mau mengajakku minum teh dulu?" Tanya Ayesha dengan sedikit protes.

Raut wajahnya terlihat cemberut. Ia sudah menunggu lama sejak pagi tadi, namun mengapa Daniel begitu menjaga jarak darinya?

"Minum teh? Bukankah kau datang kesini untuk bekerja?" Daniel bertanya pada Ayesha, lalu ia mengangkat pergelangan tangan kirinya untuk melihat jam yang ia pakai di pergelangan tangannya. "Lagipula ini bukan waktunya jam minum teh," ia kembali menambahkan.

Melihat sikap Daniel yang terlihat serius, Ayesha mengurungkan niatnya untuk berkata lebih lanjut.

'Baiklah, masih ada banyak kesempatan lain untuk mendekati Daniel. Ia memang orangnya sangat serius, jangan diambil hati, Ayesha! Semangat!'.