webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#REVENGE
#FIRSTLOVE
#FACESLAPPING

KISAH CINTA RATU MAFIA - IDENTITAS BARU

Penerus bisnis peralatan militer canggih ingin menjadi aktris?!  Velina, cucu konglomerat di Kota Jet. Wanita yang telah berkeliling dunia mempelajari bela diri hanya untuk meneruskan perusahaan kakeknya!  Namun suatu hari gadis ini menggemparkan keluarganya.  "Eyang, aku mau menjadi seorang aktris!"  Velina pun menjadi aktris dengan nama samaran 'Nana'.  Tak ada orang yang tahu jati dirinya sebagai orang kaya, namun... Siapakah lelaki yang ingin mensponsorinya ini?  Daniel, seorang lelaki ‘kanebo’ yang mengidap penyakit ‘bucin’ tingkat stadium akhir, teman masa kecil Velina yang kembali mengejar sang gadis yang telah lama menghilang... Dia ingin membuat Velina menjadi icon baru dari perusahaan raksasanya, Garibaldi Conglomerate, hanya agar dapat lebih dekat dengannya! Terdengar menyenangkan, ya? Tidak juga.  Velina terkenal sebagai seorang pewaris yang hanya bisa bersenang-senang dan tak bisa apa-apa! Rumor mengatakan gadis ini pemain hati para lelaki...karena dia dekat dengan banyak pria mapan nan ganteng!  Eh, Velina dituduh mencoba membunuh presiden?? Apa lagi ini??  ------ "Kalau aku yang mensponsorinya, itu namanya cinta!" - Daniel, Bucin Tingkat Akut.   Dapatkah Daniel mengambil hati Velina? Cobaan apa yang akan menerjang karir Velina sebagai aktris?  Mampukah ia bertahan?  Baca hanya di "judulnya apa"

maiddict · Perkotaan
Peringkat tidak cukup
581 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#REVENGE
#FIRSTLOVE
#FACESLAPPING

Ciuman Panas

"Biar aku saja yang bayar," ucap Velina begitu Daniel hendak membayar makan malam mereka berdua.

"Tidak perlu, kan aku yang mengajakmu pergi malam ini," Ucap Daniel sambil menolak dan mendorong tangan Velina yang sedang menyodorkan sebuah kartu debit.

"Tapi kan tadi aku juga memesankan makanan untuk pasangan tua itu," ucap Velina dengan tidak enak hati.

Meskipun dia tahu Daniel banyak uang, gadis itu tak ingin memanfaatkan hubungan pertemanan mereka hanya demi makanan gratis.

"Hartaku juga tidak akan ada habis-habisnya untuk mentraktir mereka makan seumur hidup," Ucap Daniel sambil menggelengkan kepalanya dan dengan keras kepala menyodorkan kartu kreditnya sendiri untuk membayar tagihan mereka.

Velina tersenyum, "Baiklah, terima kasih," ucapnya tanpa basa-basi lagi.