webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#REVENGE
#FIRSTLOVE
#FACESLAPPING

KISAH CINTA RATU MAFIA - IDENTITAS BARU

Penerus bisnis peralatan militer canggih ingin menjadi aktris?!  Velina, cucu konglomerat di Kota Jet. Wanita yang telah berkeliling dunia mempelajari bela diri hanya untuk meneruskan perusahaan kakeknya!  Namun suatu hari gadis ini menggemparkan keluarganya.  "Eyang, aku mau menjadi seorang aktris!"  Velina pun menjadi aktris dengan nama samaran 'Nana'.  Tak ada orang yang tahu jati dirinya sebagai orang kaya, namun... Siapakah lelaki yang ingin mensponsorinya ini?  Daniel, seorang lelaki ‘kanebo’ yang mengidap penyakit ‘bucin’ tingkat stadium akhir, teman masa kecil Velina yang kembali mengejar sang gadis yang telah lama menghilang... Dia ingin membuat Velina menjadi icon baru dari perusahaan raksasanya, Garibaldi Conglomerate, hanya agar dapat lebih dekat dengannya! Terdengar menyenangkan, ya? Tidak juga.  Velina terkenal sebagai seorang pewaris yang hanya bisa bersenang-senang dan tak bisa apa-apa! Rumor mengatakan gadis ini pemain hati para lelaki...karena dia dekat dengan banyak pria mapan nan ganteng!  Eh, Velina dituduh mencoba membunuh presiden?? Apa lagi ini??  ------ "Kalau aku yang mensponsorinya, itu namanya cinta!" - Daniel, Bucin Tingkat Akut.   Dapatkah Daniel mengambil hati Velina? Cobaan apa yang akan menerjang karir Velina sebagai aktris?  Mampukah ia bertahan?  Baca hanya di "judulnya apa"

maiddict · Perkotaan
Peringkat tidak cukup
581 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#REVENGE
#FIRSTLOVE
#FACESLAPPING

Cenayang

Setelah berendam dalam bak air hangat selama beberapa saat, akhirnya, Daniel mulai merasa tidak sabar.

Terlebih, karena ponsel Velina yang tak henti-hetinya berdering, membuat lelaki itu entah mengapa merasa sakit kepala, kesal, dan frustrasi.

Pada akhirnya, Daniel membuka matanya, menatap langit-langit.

Cahaya matahari sedikit menembus ruangan yang ditutupi tirai anti cahaya sepenuhnya.

Lelaki itu tampak mengerutkan dahinya, otaknya sama sekali belum dapat berfungsi dengan benar ketika ia baru saja membuka sepasang matanya yang mengerjap-ngerjap, seolah sedang mencari kebenaran apa yang baru saja terjadi.

Sedetik kemudian, lelaki itu berteriak dengan keras dan kesal, "aaaaaah!!! Si*lan!!!" Daniel menoleh ke samping dan memukul-mukul bantal empuk di sebelahnya.

Kemudian, ia kembali dalam posisi telentang, mengangkat kepalanya sedikit untuk mengintip 'adik kecilnya' di bawah sana.