webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#REVENGE
#FIRSTLOVE
#FACESLAPPING

KISAH CINTA RATU MAFIA - IDENTITAS BARU

Penerus bisnis peralatan militer canggih ingin menjadi aktris?!  Velina, cucu konglomerat di Kota Jet. Wanita yang telah berkeliling dunia mempelajari bela diri hanya untuk meneruskan perusahaan kakeknya!  Namun suatu hari gadis ini menggemparkan keluarganya.  "Eyang, aku mau menjadi seorang aktris!"  Velina pun menjadi aktris dengan nama samaran 'Nana'.  Tak ada orang yang tahu jati dirinya sebagai orang kaya, namun... Siapakah lelaki yang ingin mensponsorinya ini?  Daniel, seorang lelaki ‘kanebo’ yang mengidap penyakit ‘bucin’ tingkat stadium akhir, teman masa kecil Velina yang kembali mengejar sang gadis yang telah lama menghilang... Dia ingin membuat Velina menjadi icon baru dari perusahaan raksasanya, Garibaldi Conglomerate, hanya agar dapat lebih dekat dengannya! Terdengar menyenangkan, ya? Tidak juga.  Velina terkenal sebagai seorang pewaris yang hanya bisa bersenang-senang dan tak bisa apa-apa! Rumor mengatakan gadis ini pemain hati para lelaki...karena dia dekat dengan banyak pria mapan nan ganteng!  Eh, Velina dituduh mencoba membunuh presiden?? Apa lagi ini??  ------ "Kalau aku yang mensponsorinya, itu namanya cinta!" - Daniel, Bucin Tingkat Akut.   Dapatkah Daniel mengambil hati Velina? Cobaan apa yang akan menerjang karir Velina sebagai aktris?  Mampukah ia bertahan?  Baca hanya di "judulnya apa"

maiddict · Perkotaan
Peringkat tidak cukup
581 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#REVENGE
#FIRSTLOVE
#FACESLAPPING

Bukankah Kau Membenciku?

Setelah mereka semua menyelesaikan sarapan pagi mereka dengan diselingi oleh beberapa obrolan ringan, Nadine dan Velina akhirnya naik ke lantai dua untuk mengganti baju mereka di kamar mereka masing-masing.

Nadie, gadis yang masih berusia belia itu akhirnya memutuskan untuk mengikuti saran seluruh keluarganya, untuk mengambil cuti hari itu.

Itulah sebabnya, meskipun sebenarnya Nadine telah mengenakan pakaian kerjanya dan bersiap untuk berangkat ke kantor setelah sarapan seperti biasanya, ia akhirnya mengabari sekretarisnya jika hari ini ia tidak akan masuk ke kantor.

Setelah gadis muda itu mengabari sekretasinya, Nadine segera berjalan menuju ke ruangan wardrobenya yang berukuran cukup luas, dihubungkan oleh sebuah pintu yang berada tak jauh dari arah kamar mandinya.

Gadis itu berdiri di depan deretan baju-bajunya dan berpikir dengan lama sekali.

Apa yang harus ia kenakan hari ini?

Begitu pikirnya di dalam hati.