webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#REVENGE
#FIRSTLOVE
#FACESLAPPING

KISAH CINTA RATU MAFIA - IDENTITAS BARU

Penerus bisnis peralatan militer canggih ingin menjadi aktris?!  Velina, cucu konglomerat di Kota Jet. Wanita yang telah berkeliling dunia mempelajari bela diri hanya untuk meneruskan perusahaan kakeknya!  Namun suatu hari gadis ini menggemparkan keluarganya.  "Eyang, aku mau menjadi seorang aktris!"  Velina pun menjadi aktris dengan nama samaran 'Nana'.  Tak ada orang yang tahu jati dirinya sebagai orang kaya, namun... Siapakah lelaki yang ingin mensponsorinya ini?  Daniel, seorang lelaki ‘kanebo’ yang mengidap penyakit ‘bucin’ tingkat stadium akhir, teman masa kecil Velina yang kembali mengejar sang gadis yang telah lama menghilang... Dia ingin membuat Velina menjadi icon baru dari perusahaan raksasanya, Garibaldi Conglomerate, hanya agar dapat lebih dekat dengannya! Terdengar menyenangkan, ya? Tidak juga.  Velina terkenal sebagai seorang pewaris yang hanya bisa bersenang-senang dan tak bisa apa-apa! Rumor mengatakan gadis ini pemain hati para lelaki...karena dia dekat dengan banyak pria mapan nan ganteng!  Eh, Velina dituduh mencoba membunuh presiden?? Apa lagi ini??  ------ "Kalau aku yang mensponsorinya, itu namanya cinta!" - Daniel, Bucin Tingkat Akut.   Dapatkah Daniel mengambil hati Velina? Cobaan apa yang akan menerjang karir Velina sebagai aktris?  Mampukah ia bertahan?  Baca hanya di "judulnya apa"

maiddict · Perkotaan
Peringkat tidak cukup
581 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#REVENGE
#FIRSTLOVE
#FACESLAPPING

Bermesraan Di Tempat Umum

"Hah! Aku? Marah padamu?!" Marino tertawa, lalu ia menoleh untuk menatap Esme dengan tatapannya yang terlihat sarkastis.

"Bukankah memang seperti itu?" Tanya Esme, sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Hmm… Aku tidak tahu apa maksudmu," Lelaki tinggi besar itu menaikkan kedua bahunya, sepenuhnya tak mengerti mengapa Esme tak mau melepaskannya dan membiarkannya sendirian.

Ia kembali menyandarkan kedua sikunya pada pagar pembatas balkon, lalu menyesap rokoknya lagi.

"Marino, aku tahu, kau selalu menghindari aku semenjak aku kembali ke Vanesia," Ucap Esme, mengutarakan kenyataan yang ada.

"Kau… berhalusinasi," Ucap Marino, sambil menaikkan sebelah sudut bibirnya.

"Bukankah memang begitu?" Esme merasa tidak terima. "Kau memang sengaja menghindariku!" Ucapnya lagi dengan marah.

"Esme…"

"Mengapa kita tidak bisa berteman meskipun kita sudah putus? Apakah kita tidak bisa menjadi sahabat" tanya Esme, memotong ucapan lelaki itu.