"Kau mau minum apa?" Tanya Daniel menawarkan.
"Apa saja boleh," Velina menjawab sambil tersenyum, sambil duduk di sebelah Daniel yang kini tengah memandanginya dengan ekpresi wajah yang jauh lebih enak dilihat daripada sebelumnya.
"Kalau kamu bilang apa saja, aku akan memberikanmu air keran," Daniel berkata sambil memiringkan sedikit kepalanya, menggoda Velina.
Velina langsung tertawa ketika dia mendengar ucapan yang baru saja diucapkan oleh Daniel. Dia teringat dengan jelas, jika dulu dirinya lah yang menggoda Daniel seperti itu.
"Baiklah, aku akan sangat berterima kasih jika kamu memiliki teh hangat," Akhirnya Velina berkata.
"Tentu, kamu suka teh buah atau mau yang klasik?" Tanya Daniel sambil seolah-olah sedang mencatat pesanan Velina pada sebuah kertas yang tak kasat mata.
Velina berpikir sebentar sebelum dia akhirnya menjawab pertanyaan Daniel.
"Teh buah boleh juga!" Jawabnya akhirnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com