webnovel

King and Queen Wolf

Warning 21+ James Arthur Doyle seorang pria wolf berumur 500 tahun yang memiliki Wajah tampan seperti malaikat, merupakan seorang King Wolf yang sangat Ambisius dan temperamen. Wajahnya yang selalu awet muda seperti manusia yang baru berumur 20 tahun. James seorang yang kejam bahkan tujuan hidup nya hanyalah membunuh pemberontak dan memperluas wilayah kekuasaannya yang sudah sangat luas. Savira Luna woles merupakan seorang wanita sederhana yang baru menginjak 18 tahun, merupakan manusia biasa yang memiliki sifat cuek, tomboy, pada orang asing dan sangat manja, ke kanak-kanakan,cengeng, dan penyayang jika sudah kenal dekat dengan seseorang yang telah membuatnya nyaman. Bagaimana jadinya jika mereka dipertemukan dengan kondisi dalam suatu keadaan perang akan kan James peduli dan menyelamatkan soulmate??!, Atau malah mengabaikan nya dan membiarkan nya mati diserang musuh karna James yang terlalu arogan dan ambisius dan bisakah Savira bertahan antara hidup dan mati didunia yang telah dipenuhi mister dan gelapan itu???!!! ikuti terus cerita ini!!!!

Chesi_putri · Fantasi
Peringkat tidak cukup
268 Chs

Jay Curiga dengan Savira

"Iya King, maksud ku James...." ucap Savira palsu dengan sedikit gugup karena memang pandangan James padanya sepertianya pasangan heran.

Tentu saja James masih merasa heran karena mengetahui jika sikap dari Savira yang tidak seperti biasanya. Walaupun kadang takut padanya tapi Savira yang mempunyai siapa cerewet dan polos langsung dengan mudahnya memanggil kata James tanpa embel-embel King.

Lagi pula mungkin sebenarnya Savira tidak memperdulikan tentang James seorang King ataupun rakyat biasa, tapi kali ini dengan Savira yang memanggilnya James tidak seperti biasanya, yaitu dengan panggilan King terasa sangat aneh di telinga James.

"Bukankah kamu sebelumnya tadi bersama dengan Emma? Queen di mana Emma Saat ini?" tanya James penasaran.

"Aku tidak tahu. Sepertinya dia tadi pergi ke tempat lain atau mungkin ke rumahnya," ucap dari Savira palsu dengan pura-pura polos.

Tentunya Jay menjadi sangat heran dan curiga pada sosok Savira yang ada di hadapannya saat ini. Walaupun fisiknya sangat mirip dengan Savira, tapi kali ini Jay tidak merasakan bahwa wanita yang berada di hadapannya itu adalah pasangan sejatinya sehingga Jay merasa heran.

Dan bukan hanya itu biasanya James dapat biasanya dengan mudah membaca pikiran dari Savira tapi kali ini James tidak bisa membaca pikiran dari Savira sama seperti waktu itu, tapi kali James juga tidak bisa membaca pikiran dari Savira sehingga hal ini membuat James sangat mencurigai Savira yang ada di hadapannya saat ini adalah Emma yang sedang menyamar menjadi Savira.

Lagi pula sikap dari Savira yang ada di hadapannya ini, terlihat sangat jauh beda dengan Savira yang selama ini dia kenal. Waniata yang ada dihadapannya ini bersikap pura-pura polos dan dia tampak senang saat James menanyakan tentang Emma tadi, padahal sebelumnya Savira tidak senang jika James membicarakan orang lain saat mereka sedang berdua karena memang Savira sedikit kekanak-kanakan dan dia ingin mendengarkan James, keluarga James dan rakyat kaum Wolf, Elif, peri atau mermet dan vampir atau bercerita tentang dirinya sendiri.

"Apa yang kau lakukan sebenarnya di mana Savira ku?" ucap dari James sambil mencekik leher Savira palsu dengan sebelah tangan.

"James.... apa yang kamu lakukan? Apa kau ingin membunuhku? Aku Savira belahan jiwa mu...," ucap dari Savira palsu yang masih memerankan aktingnya sebagai seorang Savira yang lemah lembut dan tidak tahu apa-apa.

"Kau pikir aku begitu bodoh hanya percaya dan dengan rupamu saja yang 100% mirip dengan belahan jiwaku kupikir aku tidak tahu kau adalah Emma yang menyamar menjadi Savira ." ucap dari James sambil menatap Savira palsu tersebut dengan tatapan tajam akan tetapi hanya saja mampu membuat emas sesak nafas.

Emma pun langsung merasa sangat kesal, bagaimana bisa dengan mudah mengetahui dirinya. Memang yang dihadapan James saat ini adalah Emma padahal Emma telah mempersiapkan ramuannya yaitu ramuan minyak khusus yang bisa menyerupai Savira ternyata Emma ada yang lupa. dia lupa menyemprotkan minyak lainnya yang berbau mawar dan sedikit kayu manis lebih memabukan sehingga membuat James curiga.

"Huk..huk...huk..., baiklah jika kau ingin membunuhku aku tidak merasa keberatan sama sekali sebelumnya, aku bertemu dengan Emma dan dia memberikanku suatu minyak wangi katanya bisa membuatku memiliki wangi.... yang berbeda dan aku mencobanya dan menyukainya karena baunya harum mungkin kamu tidak bisa mencium ku karena ini, sehingga membuatmu menyangka bahwa aku adalah bukan Savira." ucap Savira palsu.

James yang merasa bahwa mungkin saja hal itu terjadi dan mungkin saja Savira yang polos ini hanya dimanfaatkan oleh Emma, langsung James melepaskan cekikan nya pada leher Savira tersebut sehingga membuat Savira palsu tersebut bisa menghirup udara lebih baik dari sebelumnya. Walaupun James saat ini tidak menatap kearah Savira karena sepertianya Jay berbicara pada nya.

Saat James menurunkan tubuh Saviara dengan perlahan, sambil menunduk Savira palsu mengambil suatu ramuan yaitu kayu manis dan mawar yang merupakan ramuan khusus mungkin ramuan tersebut akan membantu nya untuk mengelabui James, bahwa saat ini dialah yang akan dianggap sebagai Savira yang asli. Walaupun memang tadi sebelumnya Emma telah menjelekkan dirinya sendiri demi bisa terlepas dari cekikan James.

Tetapi tidak apa-apa yang terpenting James akan hidup bersamanya, Walaupun Savira palsu alias Emma harus menyamar selamanya menjadi orang lain Emma tidak masalah.

Secara diam-diam yang berhasil menyemprotkan ramuan yang bau mawar dan kayu manis, tersebut ke tubuhnya sehingga James yang tadi sebelumnya tidak ingin menatapnya langsung menoleh ke arahnya dan sepertinya dia terlihat sangat menyesal dan merasa bersalah.

Tentu saja Savira palsu pun berakting seakan-akan lehernya terasa sangat sakit layaknya manusia normal yang pasti akan sangat kesakitan dengan cekikan dari dia masih tetapi hal itu tidak pernah berpengaruh kepada seorang makhluk yang portal karena mereka mempunyai penyembuhan yang 3 kali lebih cepat dari manusia biasa.

"Hiks...hiks....hiks...., aku ingin pulang." ucap dari Savira palsu untuk melanjutkan aktingnya sambil memegang bagian lehernya yang seakan dia sedang berpura-pura sakit.

James yang dapat mencium kembali aroma dari mawar dan kayu manis dari tubuh Safira yang ada dihadapannya pun seketika menjadi sangat menyesal dan dirinya menganggap bahwa kali ini James melakukan kesalahan yang fatal, sehingga menyebabkan Queen nya tersebut bersedih dan bahkan dia ingin pulang dunianya dan tentu saja hal itu tidak akan dibiarkan oleh James.

Sementara di dalam pikiran James, Jay sangat merasa aneh. Sepertinya Jay bisa mengkoreksi bahwa bau mawar dan juga kayu manis yang kali ini tidak seperti biasanya alias kali ini sepertinya baru tersebut bisa dicium oleh semua orang, Jay meragukan bahwa yang ada di hadapannya saat ini adalah Savira tetapi James sangat yakin pada Savira yang ada dihadapannya dan dia tidak ingin kehilangan Safira hanya karena masalah sepele seperti ini.

"Maafkan aku.... Queen, aku telah bersalah. Jangan pergi." ucap James sambil berjongkok kemudian membantu Savira untuk berdiri.

"Aku mau pulang, kamu.... jahat....James. Kamu jahat... kamu ingin membunuhku. Aku tidak ingin disini... aku ingin pulang!" ucap Emma yang masih saja menangis melajutkan sandiwaranya.

Karena James tidak mempunyai pilihan lain dia memilih untuk memeluk erat tubuh Savira yang ada dihadapannya tersebut dan berharap bahwa dengan seperti itu akan menjadi lebih tenang dan tidak meminta untuk pergi darinya.

"Maafkan aku..., aku hanya sedikit lelah tak maafkan aku telah menuduhmu.., apakah kamu tidak mau memaafkan?" tanya James sambil mengeratkan pelukannya pada tubuh Savira dan membelai lembut pucuk kepala Queen nya itu.

Tentu saja sama Emma atau Savira palsu merasa sangat senang dengan apa yang katanya oleh James. Dengan cepat langsung Emma pura-pura untuk menghentikan tangisan palsunya itu dan membalas pelukan dari James sambil menganggukkan kepalanya yang bertanda dia telah memaafkan James.

Emma tidak pernah menyangka ternyata pelukan dari seseorang yang sangat disayangi dan dicintai nya itu sangat nyaman dan menenangkannya, saat ini Emma dengan mudah bisa dengan mudah memeluk James kapan saja, tanpa takut mendapatkan hukuman.

Bismillahirrahmanirrahim tolong jangan lupa simpan keperpustakaan, komentar, review dan vote, terimakasih.

Chesi_putricreators' thoughts