webnovel

Kinara: Love Me Please, Jayden.

Sinopsis Kinara Winandar baru saja lulus kuliah dan berniat bekerja. Tapi sayang, harus menerima kenyataan saat dirinya harus menjadi pengganti sang kakak yang menolak pernikahan dengan anak seorang pemilik perusahaan terkenal di kotanya tinggal. Awalnya ia tidak ingin menerima itu, tapi ia hanyalah seorang anak yang tidak diharapkan keluarga sang papa. Terlebih, ini adalah permintaan seumur hidup dari sang papa itu sendiri. Di hari pernikahannya ia bertemu dengan sosok pria yang membuatnya terdiam, menatap nanar bukan hanya karena mengetahui siapa pria tersebut, melainkan karena apa yang dikatakan calon suaminya di hari pernikahan. Jayden Armand Gwentama, sosok pria sempurna yang sayangnya sangat tergila-gila dengan sang kakak—Aliana Winandar. "Kamu istriku, tapi hanya hitam di atas putih. Karena selamanya Liana adalah wanita yang aku cintai. Paham?" Hati Kinara hancur, tapi ia sudah bertekad untuk menjalani hidupnya bersama sang suami bagaimanapun keadaannya. Lalu, bagaimana kehidupan Kinara setelah menikah dan tinggal dengan suami yang ternyata adalah direktur di tempatnya bekerja. Dan bagaimana pula jika saat di perjuangannya merebut hati sang suami, sang kakak yang menolak pernikahan tiba-tiba datang dan berniat untuk mengambil sang suami darinya. Apakah Jayden yang awalnya membenci Kinara akan kembali berpaling kepada wanita yang telah menolaknya? Apakah ia masih mencintai kakak dari istrinya? Ikuti kisahnya di sini… Follow IG Author : Haruali9

Haru_lina · perkotaan
Peringkat tidak cukup
279 Chs

Boleh Aku Bertanya, Zan?

Universitas Swasta Kota X

Sementara Disa yang kesal dengan perbuatan Zan yang tebar pesona. Si tersangka sendiri saat ini sedang memarkirkan motor di samping motor milik sahabat wanitanya, motor sport sepertinya bukan motor yang biasa ditunggangi layaknya wanita.

Zan kembali membuka helm kemudian menyugar rambut dengan jemari ketika angin membuatnya berantaka. Hingga kini, dua helm yang saat ini ada di tangan dikaitkan satu di belakang, sedangkan yang satunya di stang motor seperti biasa.

Bola matanya kini melihat sekitar dengan tajam, sebelum memasuki halaman kampus dengan banyak mahasiswa dan mahasiswi yang menyapa.

"Selamat pagi, Kak Zan!"

"Hm," sahut Zan bergumam, kemudian kembali melanjutkan langkah dan menulikan pendengaran, ketika pekikan kagum kembali menggema dengan namanya turut disebut serta.

Maklum saja, Zan dikenal bukan hanya dari siapa keluarga, melainkan juga siapa dan bagaimana posisinya di kampus.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com