Usai membereskan semuanya, Liana pun segera bergegas masuk ke kamar untuk mengecek ponselnya dengan harapan sudah ada pesan balasan dari Bara di sana. Namun, begitu dia meraih benda pipih itu dan menyalakannya, rupanya ponselnya sepi tiada pesan masuk sama sekali. Bahkan panggilan tak terjawab pun juga tiada.
Liana menghempaskan lesu tubuhnya. Gadis itu kembali bersemedi di atas ranjang kemudian mulai membuka pesan teks yang tadi sempat dia kirimkan kepada Bara. Rupanya dua pesan yang dia kirimkan itu sudah dibaca, namun sepertinya memang sengaja diabaikan.
"Kenapa dia tidak membalasnya? Apa karena pesan yang aku kirimkan terlalu absurb?" Kepala Liana kembali dipenuhi banyak tanya. Pasalnya memang dua pesan yang sempat dia kirimkan tadi hanyalah berisi sapaannya terhadap Bara saja. Bukan hal lain.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com