"Lo ikutan nggak ke pestanya Pak Ammar?" tanya Emily pada Ray saat mereka berjalan beriringan pulang dari rumah Adella. Emily berjalan di depan, sedangkan Ray dan adiknya mengekor di belakang.
"Gue belum tahu," gumam Ray. "Pengen sih ikut ke Kota Provinsi. Gue ingin mencari informasi tentang rumah sakit yang bisa menerima Chris untuk terapi."
"Bukannya itu seharusnya tanggung jawab ibu lo?" tanya Emily seraya melirik Chris sekilas. Bocah lima tahun itu terlihat tenang, sehingga kadang-kadang orang lain tak bisa melihat perbedaannya dengan anak normal. Namun Chris belum bisa bicara lancar layaknya anak seusianya. Dia juga gampang tantrum dan susah dikendalikan.
"Lo nggak tahu nyokap gue kayak apa," ujar Ray mengeluh.
"Memangnya nyokap lo kayak apa?" Emily balik bertanya. "Gue memang belum pernah bertemu nyokap lo. Padahal beliau sekretaris Papa gue kan? Anehnya kami belum pernah bertemu sekalipun."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com