Mereka berdua saat ini sedang dalam bus menuju kampung halaman Marsha. Naya benar-benar ikut bersamanya. Gadis itu selalu punya cara untuk menang.
"Kak, tebak yuk bedanya bis dengan bus itu di mana?"
Marsha menoleh pada gadis itu. Ia sebenarnya sedikit malas untuk meladeni pertanyaan konyol yang sering kali gadis itu lontarkan. Namun, mengabaikannya justru akan membuat dirinya semakin digencar.
"Ada di tengah-tengahnya," sahut marsha pada akhirnya.
"Salah. Sebenarnya bedanya nggak ada. Karena kata KBBI sih bis itu nggak baku, kalau bus baru baku."
Marsha memijit pangkal hidungnya. Rasanya lelah sekali menghadapi anak seperti Naya. Entah bagaimana nasib orang tua Naya harus membesarkan anak seperti itu.
"Terserah lo aja, gue capek." Marsha menyerah.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com