webnovel
#ACTION
#ROMANCE

Ketika Cintamu Bersemi di Bulan April

‘Jika perpisahan ini terasa menyakitkan, kuharap kita tidak pernah bertemu ....’ ‘Aku masih menggenggam butiran-butiran cinta yang pernah aku dapatkan ....’ ‘Kenangan pertamaku melihatmu di bawah pohon sakura, kini menyisakan rasa pilu’ ‘Kau adalah orang yang bisa mengubahku, jari jemariku selalu ingin menggenggam tanganmu, mendekapmu, dan meraih tubuhmu ....’ Dan hatiku ini .... Hanya selalu ada untukmu .... ******************** Seorang gadis bernama Kisaki yang pintar dan memiliki kepribadian sedikit tertutup sering dibully oleh teman-temannya di kelas. Suatu hari seorang murid pindahan dari Tokyo bernama Yoshimura berusaha menyelamatkan Kisaki dari pembulian tersebut. Tapi nahas, dia malah terluka parah yang membuatnya terbaring di rumah sakit. Kisaki merasa bersalah telah melibatkan Yoshimura di dalam permasalahan hidupnya. Namun, Yoshimura sendiri tidak keberatan karena dia tidak tega melihat seorang gadis dirisak di depan matanya, dia menolongnya berdasarkan inisiatif sendiri. Semenjak saat itu Kisaki tidak dibully lagi, Kisaki yang tahu kalau Yoshimura adalah orang yang nilainya di bawah rata-rata mencoba mengajarinya sebagai balas budi karena telah menolongnya waktu itu. Keduanya pun menjadi dekat dan saling mengenal satu sama lain. Kisaki menjadi tahu kalau Yoshimura yang mukanya pas-pasan yang pindah dari Tokyo ini mencoba menyembunyikan identitas yang sebenarnya sebagai keturunan Yakuza dan dia mencoba pergi jauh demi menjalani hidup yang damai. ‘Dia ternyata laki-laki yang buruk,’ awalnya Kisaki berpikir demikian, apa bagusnya dari orang yang menjadi Yakuza? Tentu saja, dia sanggup melindungi Kisaki dari berbagai hal apa pun. Tak peduli meski darah Yakuza mengalir dalam dirinya ... begitu saling pandang, hati mereka selalu berdetak kencang. Kisaki juga tidak bisa menolak keberadaan Yoshimura yang telah menjadi pahlawan dalam hidupnya. Apakah ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama? “....” Catatan: Novel ini belum bisa dilanjutkan karena kesehatan Author semakin memburuk. Mohon doanya untuk kesembuhannya agar bisa melanjutkan ceritanya lagi, terima kasih.

ANABANTINGAN · Realistis
Peringkat tidak cukup
243 Chs
#ACTION
#ROMANCE

Kesembuhan Yoshimura

Esok harinya adalah 2 hari kemudian setelah kejadian itu.

Dipastikan Yoshimura sudah sembuh, dan sudah bisa pulang.

Kejadian itu 30 April, dan sekarang sudah bulan Mei saja.

Yoshimura akan pulang di sore hari dijemput oleh sang pemilik kontrakan.

Dia pikir yang datang menemuinya saat dia hendak pulang itu adalah istrinya sang pemilik kontrakan, rupanya sang pemilik kontrakannya.

Sebelum pulang, mereka membicarakan sesuatu yang penting!

"Kamu kemarin membicarakan sesuatu tentang bekerja di kedai dengan istriku, ya?" tanya sang pemilik kontrakan itu untuk memastikan kesanggupan bocah SMA yang merupakan orang asing ini.

"Eh, ah, y-yes, sir." Ucap Yoshimura dengan begitu gugupnya saat ditanyai oleh sang pemilik kontrakan ini.

"Hmm ... sebenarnya kedai itu adalah milik istriku, dan apartemen yang kau sewa itu milikku. Kami merintis usaha bersama begitu menikah namun, usaha istriku jauh lebih laku. Hanya saja aku pikir biaya sewa apartemen itu mahal jadinya aku turunkan harganya terutama di kota kecil ini." Dia menjelaskannya dengan memasang ekspresi sedikit murung.

"Ah~ menurut saya itu sangat murah!" seru Yoshimura dengan ekspresi polosnya. Dan tujuan dia kemari kan sekalian mencari tempat tinggal yang murah.

Namun, sang pemilik kontrakan ini memandang Yoshimura dengan tatapan dingin sambil menyilangkan tangannya.

"Hmm ... ya, sepertinya begitu tapi, maaf aku belum bisa mengizinkanmu bekerja di kedai."

Jawaban yang dilontarkan oleh sang pemilik kontrakan itu seketika membuat hati Yoshimura sedih.

"W-why? –Kenapa aku tidak boleh bekerja di sana? Setidaknya izinkan aku bekerja untuk balas budi saja–"

Begitu Yoshimura hendak mengatakan alasan lebih jelasnya, sang pemilik kontrakan itu memotong perkataannya.

"Tidak bisa! Maaf, hanya saja ... aku merasa anak muda tidak cocok bekerja di kedai kami." Ucapnya dengan sungguh-sungguh.

"B-but–"

"Ah~ sebelumnya kamu pernah melihat anakku kan, ya? Istriku masih agak trauma dengan sosoknya jadi kupikir jika ada anak laki-laki lain yang sekiranya masih agak seumuran dengannya yang begitu baik, itu mungkin sedikit menenangkan hatinya. Tapi, hanya saja dia tidak ingin terlalu membebanimu." Jelasnya sambil memasang senyum lembut.

"Aku bukan orang baik!" ucap Yoshimura dengan menundukkan kepalanya sambil memikirkan kata-kata itu, darah Yakuza yang melekat di dalam dirinya itu membuat dirinya bukan orang baik.

"Aku bukan orang baik," dia mengulang perkataannya lagi, "Hanya saja aku ingin melakukan apa yang ingin aku lakukan. Selama ini ... kalian yang memberi perhatian padaku, yang menolongku, yang peduli padaku, kalianlah yang baik padaku, seolah-olah perasaan sepi dalam hatiku ini mudah untuk kalian pahami." Kenapa begitu memikirkannya, Yoshimura merasakan harapannya untuk balas budi itu sirna.

"Tidak benar, selama masih ada jiwa penolong di dalam dirimu, itu menunjukkan bahwa kau orang baik. Maka dari itu, aku tidak ingin semena-mena menggunakan kebaikan dari dalam dirimu karena itu–"

"Ah~ baiklah terima kasih." Ucap Yoshimura yang segera memotong perkataan sang pemilik kontrakan itu.

Sang pemilik kontrakan itu tetap tersenyum lembut supaya Yoshimura tidak keberatan dengan penolaknnya, dalam hatinya berkata, "Sesungguhnya dia anak yang pemurah hati."

....

Kemudian, begitu mereka berdua hendak pergi dari rumah sakit ini, Yoshimura bertanya untuk mengonfirmasi karena sedari tadi dia di ajak pergi begitu saja.

"Oh, ya, pak, berapa biaya untuk rumah sakitnya? Meski saya tidak bisa mengganti jasa bapak, izinkan saya mengganti biaya rawat inap." Ucap Yoshimura begitu mereka berdua keluar dari rumah sakit.

"Ah~ soal itu aku kurang tahu," jawab sang pemilik kontrakan itu dengan santainya.

"Kok bisa tidak tahu? Apa jangan-jangan Anda berbohong lagi supaya saya tidak perlu membayarnya begitu?" ucap Yoshimura dengan sedikit kehilangan rasa kepercayaannya pada sang pemilik kontrakan itu, dia seketika menatapnya dengan ekspresi malasnya.

"Ya, aku memang tidak tahu. Aku cuma menjadi wali di sini kan!? Dan aku hanya dihubungi kalau kamu masuk rumah sakit tempo hari, istriku lah yang menerima panggilan. Sudah itu saja." Jelasnya dengan tegas, tampaknya sang pemilik kontrakan itu tidak bohong.

"Oh, begitu, ya. Maaf, merepotkan. Baru seminggu sekolah, aku malah membuat masalah." Ucap Yoshimura dengan sedikit menundukkan kepala untuk meminta maaf padanya.

"Ah~ don't worry."

"Atau jangan-jangan istri Anda yang membayarnya?" tanya Yoshimura untuk memastikannya lagi. Dia selain sungkan, dia membanjiri sang pemilik kontrakan ini dengan pertanyaan sulit.

"Kalaupun istriku yang membayarnya, dia pasti bercerita padaku sekalipun menggunakan uangnya sendiri." Jelasnya dengan sungguh-sungguh.

"Oh, iya ya." Yoshimura menjawabnya dengan nada datar, seketika dia teringat pihak sekolah atau pihak keluarga dari gadis itu yang membiayainya.

"Hmmm ...." Yoshimura kemudian termenung dan bertopang dagu memikirkannya.

"Ada apa Yoshimura-kun?" tanya sang pemilik kontrakan itu, "Kita akan pulang sekarang!" serunya sambil mengajaknya untuk cepat pulang.

"Eh, ah~ ya, baiklah." Jawab Yoshimura dengan nada biasanya kemudian mengikutinya untuk berjalan pulang.

Rupanya, dari kedai kemari, dia jalan kaki.

"Ah~ maaf aku kemari tidak membawa kendaraan karena menurutku jaraknya dekat." Kata sang pemilik kontrakan itu dengan santainya.

"Eh, tidak apa-apa, kok. Ehehehe~" tapi, masalahnya kontrakan Yoshimura ada di blok 3 sementara kedai ada di blok 2, jadi lebih jauh tempat Yoshimura.

"Oh, ya, Yoshimura-kun, bagaimana kalau kau mampir untuk menginap di kedai kami sejenak?" tawarnya.

"Eh, tapi, itu akan merepotkan!?" Yoshimura bermaksud menolaknya secara halus namun tidak mampu.

"Ah~ no no no. Sudahlah mampirlah sebentar." Ajaknya dengan sedikit memaksa.

****

Di Hannanchou, ada sebuah kedai takoyaki bernama, "Kedai Takoyaki Meiro" yang ada di blok 2 nomor 1 tentu saja kedai itu di pinggir jalan, tepatnya di pojok depan letaknya strategis dan sangat mudah dikenali.

Di Kedai Takoyaki Meiro selain menjual Takoyaki juga menjual aneka seafood lainnya dengan harga terjangkau, di jamin hemat di kantong.

Beberapa menit kemudian, mereka sampai, dan sang pemilik ini mengajak Yoshimura lewat pintu bagian belakang.

Istri sang pemilik itu segera menyambut kepulangan mereka berdua, "Selamat datang," tak lupa sang istri mencium punggung tangan sang suami sebagai salam kehormatan.

"Aku mengajak dia juga!" seru sang suami sambil memasang senyum optimisnya dan menunjuk ke arah Yoshimura.

"Wah~ sudah sembuh, ya? Selamat, atas kesembuhanmu." Ucap sang istri dengan sangat ramah pada Yoshimura.

"Ah~ terima kasih nyonya." Ucap Yoshimura sambil menundukkan kepalanya sebagai rasa hormat.

"Kalau begitu, haruskah kita mengadakan pesta untuk kesembuhannya?"

"Eh!?"

________

To be Continued.