Hati Lion terasa lebih sakit karena dia menyesal datang terlambat. Namun kali ini dia lebih kacau dari pada ketika menyaksikan kecelakaan Zera.
Sudah 6 jam berlalu. Tapi lampu operasi belum juga mati. Hati Lion pun semakin tidak menentu dan berulang kali dia bangun dan berdiri begitupun seterus nya saking cemas nya akan tingkat keberhasilan operasi itu, karena kalau di lihat dari kondisi Ryeon, dia tidak akan bisa selamat kecuali ada keajaiban.
"Kak ... Bagaimana dengan suamiku? Apakah dia selamat? Apakah dia baik-baik saja?" Yuri langsung menghampiri Lion dengan susah payah.
Setelah itu dia merosot di depan Lion seraya mendongak memegang tangan Lion.
"Yuri ... ?" Lion terkejut dengan kedatangan Yuri, terlebih ketika dia menyadari ada Nana di belakang Yuri.
"Bagaimana kalian bisa kesini?" tanya Lion dengan penasaran tanpa memberikan jawaban pada Yuri, dia malah menoleh kearah Nana.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com