webnovel

Chapter 43

"Perjodohan ini pasti ulahmu ya?", tanya Nathan sambil memakai kemejanya pagi ini.

Alexa mendekati lalu memasangkan dasi di leher suaminya.

"Kenapa? Terlihat jelas ya? Aku hanya memberikan jalan saja pada Jason agar dia tidak menyesal lagi. Dulu Chia sudah terlalu lama menunggu Jason dan saat Ega memberikan perhatian, Chia langsung memalingkan hatinya pada Ega. Kamu harusnya lihat muka patah hatinya Jason saat mendapatkan undangan pernikahan Chia dengan Ega", ujar Alexa tersenyum.

Alexa mencium bibir Nathan dengan bergairah demikian juga Nathan. Setelah cukup lama keduanya saling melepaskan ciuman mereka.

"Mereka sudah kenal lama? ", tanya Nathan sambil memakai jas nya dan Alexa membantu merapikan pakaian Nathan.

"Mereka berdua satu kampus dulu waktu kuliah hanya berbeda jurusan. Jason dulu terlalu minder untuk mendekati Chia karena status dia hanya anak asuh di keluargaku. Setelah lulus kuliah, Chia yang sudah habis kesabaran menunggu Jason, berpaling kepada Ega yang memberikan perhatian lebih padanya. Mereka pacaran cukup lama juga sekitar 4 tahun sampai akhirnya memutuskan menikah. Ku rasa karena Chia masih berharap Jason mau mengambil kembali tangannya. Tapi gunung es itu tetap tidak bergeming sampai aku menyuruh dia menyelidiki tentang Ega dan Rita yang mencelakai Lia. Semua bukti kejahatan Ega begitu terperinci didapat Jason", ujar Alexa sambil menggandeng lengan Nathan berjalan menuju ke meja makan.

"Itu mungkin alasan Jason begitu cepat mengurus perceraian Chia juga ya", ujar Nathan yang setelah membukakan kursi untuk istrinya lalu kemudian duduk disamping Alexa.

"Iya. Seperti nya begitu. Ingat saat di acara selapanan baby Alena. Waktu kamu menggendong Alena dan Chia menggoda Alena?", tanya Alexa tersenyum mengingat raut muka Jason kala itu. Nathan menggeleng tak mengerti.

"Jason sudah seperti ingin menarik Chia menjauh darimu. Dia terlihat sekali cemburu sama kamu makanya aku langsung bisa menangkap kalau Jason masih menyukai Chia", ujar Alexa sambil memakan roti bakar yang barusan ia oleskan dengan selai kacang kesukaannya.

"Masa si dia cemburu? Pantaslah cemburu kan aku lebih ganteng dari Jason", ujar Nathan terkekeh.

"Iiissh dasar Narsis", gerutu Alexa.

"Hari ini kamu tidak berangkat kerja?", tanya Nathan.

"Tidak karena Jumat ini Jason dan Chia sepakat langsung menikah tidak perlu pertunangan maupun lamaran. Menurut Chia dia hanyalah seorang janda jadi tak perlu acara yang seperti itu lagi. Sempat kemarin Jason berdebat tapi akhirnya tetap kalah sama Chia. Lagipula om Leo juga menyarankan hal yang sama, langsung menikah saja", ujar Alexa menjelaskan.

"Kamu jangan terlalu cape kasihan anak kita disini ya", ujar Nathan yang merangkul Alexa dan mengelus perut nya yang mulai membuncit diusia kehamilan 6 bulan ini.

"Iya suamiku. Aku pasti jaga diriku dan anakku", ujar Alexa dan Nathan kemudian mengecup kening Alexa.

"Aku suka saat kamu memanggilku suami. Ya sudah nanti sore aku jemput kamu di rumah Chia ya", ujar Nathan lalu kemudian masuk ke dalam mobil mewahnya dan mobil kemudian melaju keluar dari halaman rumah.

Hari telah beranjak menjadi siang hari saat Alexa melangkahkah kakinya memasuki halaman rumah Wijaya yang tampak sedang bersiap akan melaksanakan pesta. Sejak kehamilannya, Nathan telah bersikap super protektif terhadap istrinya jadi dia selalu menyuruh seorang pengawalnya menjaga istrinya kemanapun ia pergi. Sebelumnya sempat Alexa menolak penjagaan itu tetapi ia harus rela kalah berdebat dengan Nathan yang mengeluarkan semua jurus debatnya yang menolak semua alasan istrinya.

"Hai om Leo bagaimana persiapannya?", tanya Alexa tersenyum saat melihat Leo yang sedang sibuk mengatur beberapa orang di ruang tamu keluarga.

"Ale sini sayang. Ini tolong bantu om pilihkan warna dekorasi untuk ruangan ini. Om bingung pilih warna yang bagus agar ruangan ini lebih bercahaya", ujar Leo yang begitu gembira melihat Alexa.

Alexa menerima buku warna cat lalu ia memeriksa beberapa warna dan kemudian pilihannya jatuh pada sebuah warna putih yang sempurna.

"Om lebih baik ruangan ini kita cat warna putih biar terlihat terang karena ruangan ini kurang pencahayaan sinar matahari sedang ruangan yang agak di tengah itu beri warna soft karena disana sinar matahari tampak masuk banyak", ujar Alexa yang membuat Leo mengangguk angguk.

"Oke, pak mandor dengarkan instruksi keponakan saya ini, dia selalu pintar dalam segala hal", ujar Leo bersemangat.

"Mana Chia om?", tanya Alexa sambil mengelus perutnya yang merasakan pergerakan anaknya.

"Ada di atas. Naiklah sayang. Dia sepertinya menunggumu juga", ujar Leo.

Tanpa menjawab, Alexa melangkahkan kakinya menaiki tangga rumah Leonard Wijaya menuju ke kamar Chia. Alexa berhenti sebentar di depan kamar yang terbuka sedikit pintunya saat ia mendengar Chia yang sepertinya menerima panggilan telephone ke handphonenya.

"Halo.... Ega mau apa lagi telephone aku? Ega sudahlah, kita sudah berakhir Ega. Saya sudah akan menjalani hidup baru saya lagi. Tidak Ega. Saya tidak akan merubah pikiran saya lagi. Sudah ya, banyak yang harus saya kerjakan", ujar Chia lalu membuka pintu kamarnya setelah mematikan handphonenya. Chia sangat kaget mendapati Alexa yang berdiri mematung di depan pintu kamarnya.

"Kamu mendengarnya?", tanya Chia dan Alexa mengangguk.

"Maaf tak sengaja aku mendengarnya", ujar Alexa.

"Tak apa. Tak ada yang perlu aku tutupi. Ega sudah bebas sekarang, team pengacaranya telah membebaskan dia setelah membayar kembali semua uang yang dia korupsi kembali ke perusahaan", ujar Chia.

"Apakah kamu akan kembali pada dia?", tanya Alexa hati-hati.

"Menurutmu?", tanya Chia penuh misteri.

"Lebih baik kamu pikirkan kembali kalau kamu memilih bersamanya lagi. Dia telah menyakitimu lagipula apa kamu mau terjatuh dilubang yang sama lagi", ujar Alexa tajam.

"Tenang lah. Aku tidak mungkin membuang kesempatan lagi untuk bersama Jason karena aku selalu mencintai Jason walaupun aku pernah menikah dengan Ega. Aku bersyukur Tuhan mengembalikan Jason padaku lagi sehingga aku telah berjanji tidak akan menyia-nyiakan lagi kesempatan untuk bersamanya", ujar Chia tegas.

"Baguslah. Tadinya sempat berpikir apakah kamu akan menyakiti Jason untuk kedua kali dengan pergi kembali ke Ega ternyata ke khawatiranku sia-sia. Tolong jaga Jason ya, dia benar-benar tulus mencintaimu", ujar Alexa sambil memeluk Chia.

"Hei anakmu menendangku. Aiiisss sayang kamu mau jadi pemain bola atau penjaga ibumu?", tanya Chia terkekeh merasakan tendangan anak dalam perut Chia.

"Dia ini seperti itu kalau ada orang yang memelukkan. Kecuali bapaknya, dai selalu menendang perutku saat aku berbicara dengan orang lain. Kalau ada bapaknya, dia hanya dia saja tanpa pergerakan. Tau dia bapaknya seorang raja", ujar Alexa sambil mengelus perut buncitnya lagi.

"Setelah menikah dengan Jason, semoga aku juga segera diberikan keturunan yang aku kandung sendiri ya", ujar Chia tersenyum.

"Aaamiin", ujar Chia dan Alexa bersamaan.