"Mana keponakan aunty yang paling cantik", ujar Alexa saat di depan pintu kamar Lia.
Lia yang sedang menyusui Alena tersenyum menyambut Alexa, didepannya tampak duduk Chia yang seperti sedang memperhatikan keponakan nya menyusu.
"Alexa kamu baru datang", tegur Chia sambil kemudian bangun dan memeluk Alexa.
"Sama siapa Chia? Mana om Leo?", tanya Alexa kemudian mencium pipi Lia dan mencium pipi Alena yang sedang menyusu.
Alena melepaskan dada Lia dan tersenyum melihat Alexa. Lia memasukkan buah dadanya ke dalam bajunya lagi.
"Papa lagi dinas keluar kota makanya ngga kesini. Dia ngga bisa batalkan soalnya rencananya uda dari beberapa bulan kemarin", kata Chia.
"Yang penting ada kamu dan aku yang akan mendampingi Lia biar dia ngga merasa sendiri", ujar Alexa yang membuat Lia dan Chia mengangguk.
"Ini siapa yang mau gendong", tanya Lia ceria.
"Aku duluan, aku uda antri duluan", kata Chia yang langsung mengambil Alena dari tangan Lia.
"Iya deh aku ngalah. Yang muda harus ngalah sama yang tua", ujar Alexa menggoda Chia.
"Hei umur kita hanya beda sebulan doang. Enak aja dibilang aku yang tua. Cuma sebulan Alexa", gerutu Chia.
"Iya iya deh. Janda kembang jangan dilawan bisa ngamuk", canda Alexa lagi yang pastinya membuat Chia makin sewot.
"Dasar kamu. Tapi aku berterimakasih sama kalian berdua. Kalau kalian tidak memberitahukan aku soal Ega, mungkin sampai saat ini aku masihlah Chia yang bodoh", kata Chia sambil berlinang air mata.
"Uda akh, pria brengsek gitu jangan diingat lagi. Air mata kamu terlalu berharga Chia", ujar Alexa sambil merangkul Chia.
Alena mengeluarkan suara bayinya seperti menghibur Chia dan Chia kembali tersenyum.
"Tuh kak, Alena aja juga kasih semangat buat kamu", ujar Lia.
"Ternyata disini orangnya. Kak, ada disini nyonyamu. Alexa tuh kak Nathan nyariin kamu. Brisik banget", ujar Ryan yang memasuki kamar.
"Mau ngapain si? Ngegelendotin mulu makanya tadi aku kabur dari dia", gerutu Alexa.
"He kamu hamil ya? ", tanya Ryan saat di dekat Alexa dan Alexa mengangguk.
"Kenapa? Mau ngeledek aku?", goda Alexa.
"Ngga lah bisa runyam urusannya kalau godain kamu lagi apalagi di depan singamu itu", ujar Ryan pelan.
"Alexa kamu hamil?. Selamat ya", ujar Chia kembali ceria sambil tetap menggendong Alena.
"Waaa Alena bentar lagi ada temannya deh", ujar Lia yang sekarang dirangkul Ryan.
"Wah bisa ngerjain kak Nathan nih", ujar Ryan tersenyum jahat.
"Punya rencana apa kamu?. Mau aku bilang papa biar pindahin kamu ke tempat yang jauh?", ancam Nathan yang muncul di depan pintu lalu berjalan menghampiri Alexa.
"Kak Nathan jangan dong kak. Ntar kak Alexa kangen sama Lia dan Alena gimana kak?", ujar Lia memelas.
"Dia aja yang pindah ke India, kamu sama Alena tetap disini", ujar Nathan sambil merangkul lalu mencium pucuk rambut Alexa.
Chia mencuri pandang ke arah Nathan dan Alexa sambil menggendong Alena. Sebenarnya terselip rasa iri dihati Chia melihat kebahagiaan Alexa dan Lia yang begitu dicintai suami-suaminya.
"Tega amat kak mau pisahkan aku sama istri dan anakku. Tapi keputusan kan tetap ditangan papa, wee", ledek Ryan.
"Kalau urusan kamu keputusannya ditangan Nathan. Papa akan menurut apapun kata Nathan", teriak Albert yang kebetulan sedang lewat di depan kamar namun urung masuk kamar karena melihat banyak orang dikamar Ryan dan Lia.
"Tuh denger. Kasian deh loe ngga diakuin", ledek Alexa mendekati Chia dan kemudian mengambil Alena dari tangan Chia.
Alexa sudah semakin pintar menggendong Alena dan bayi itu malah terlihat nyaman dalam pelukan Alexa. Dia terlihat menggosokkan mukannya di dada Alexa. a
"Papa pilih kasih tuh sayang", ujar Ryan pada Lia.
Lia langsung memonyongkan bibirnya menunjukkan ke arah Alexa memberi kode pada Ryan.
"Urusan kerjaan Ryan ngga ada sangkutannya sama aku ya", potong Alexa yang seakan tau arti kode Lia.
Lia dan Ryan merengut kecewa karena telah diketahui Alexa sebelum mencoba.
"Sini sayang aku yang gendong aja. Kamu lagi hamil jangan gendong dulu", ujar Nathan sambil kemudian mengambil alih Alena dari tangan Alexa. Alena tertawa karena Nathan menggoda dengan mencium pipi bayi montok itu.
"Ayo kita culik sayang, bawa kabur", ujar Alexa mendorong pelan suaminya dan mereka berdua dengan santainya berjalan keluar. Chia mengikuti langkah mereka begitu juga Lia yang dirangkul Ryan.
"Ale ini mau ditaruh dimana?", tanya Jason yang mendekati Alexa dengan satu keranjang buah-buahan segar.
"Ya ampun dari tadi kamu dicuekin? Nathan parah nih. Ke sini aja Jason, tuh kasih dia aja. Mba nanti itu bisa ditaruh di meja prasmanan ya buat cuci mulut", ujar Alexa menginstruksikan pada seorang pelayan dan pelayan itu kemudian membawa pergi keranjang buah yang diberikan Jason.
"Mana aku tau, Jason cuma bilang cari kamu doang, makanya aku ikutan cari kamu", ujar Nathan tak mau disalahkan.
"Chia ntar pulang biar kamu diantar Jason aja ya", ujar Alexa tersenyum penuh arti. Jason mengerutkan keningnya sepertinya ia mengerti arti senyum Alexa. Pasti ada rencana dibalik perkataannya itu.