webnovel

Chapter 35

<p>Baby Alena Rilia Maxwell akhirnya pulang ke rumah utama Maxwell setelah tiga hari kelahirannya. Ryan yang menjemput sendiri istri dan putrinya sementara semua menunggu di rumah utama Maxwell. <br/><br/>"Hallo semua, baby Alena datang", teriak Ryan. <br/><br/>Tiba-tiba baby Alena menangis dengan kencangnya karena kaget mendengar suara teriakan Ryan. <br/><br/>"Papi pakai teriak teriak sih", geram Lia sambil memukul ringan lengan suaminya. <br/><br/>"Boleh aku gendong?", tanya Alexa dan Lia menggangguk. <br/><br/>Lia mengajari Alexa cara menggendong baby Alena dan Alexa kemudian langsung mempraktekkan. <br/><br/>Saat berpindah dari tangan Lia ke tangan Alexa, tak lama kemudian baby Alena kembali tertidur. <br/><br/>"Loh kok tidur lagi? Ngga nangis lagi?", tanya Ryan heran begitu juga semua yang melihat. <br/><br/>"Baby Alena tau ini baunya aunty yang menunggunya keluar melihat dunia", kata Liliana sambil mencium cucu pertamanya itu. <br/><br/>"Kamu pantas sayang menjadi seorang ibu", bisik Nathan yang duduk disebelah Alexa sambil mencium pelipis Alexa. <br/><br/>"Benarkah?", tanya Alexa pelan dan hatinya sangat senang. <br/><br/>"Kamu pantas jadi ibu keduanya baby Alena loh", ujar Albert yang ternyata disetujui semua orang diruangan itu. <br/><br/>"Baby Alena langsung diam saat berpindah dari mamanya ke kamu", ujar Ryan yang sudah kembali dari kamar setelah menaruh semua barang bawaan istrinya. <br/><br/>"Apa dia akan menangis saat dia lapar?", tanya Alexa polos. <br/><br/>"Tentu saja, bahkan saat ia tak nyaman, dia paling berisik", ujar Lia tersenyum. <br/><br/>Lia sangat bahagia karena melihat sepertinya Alexa sudah berhasil mengatasi trauma nya. Beberapa saat kemudian baby Alena kembali menangis. <br/><br/>"Berikan padaku kak, dia lapar sepertinya. Biar aku susui dia dulu sebentar", ujar Lia.<br/><br/>"Kamu mau susui dia dimana? Dikamar aja biar saat dia tertidur lagi, kamu bisa istirahat", ujar Alexa lembut. <br/><br/>"Iya deh aku istirahat dulu. Tenagaku masih belum pulih benar", ujar Lia sambil kemudian dipapah Ryan berjalan menuju ke kamarnya. <br/><br/>Alexa sambil menggendong baby Alena yang mulai menggosok mukanya di dada Alexa mengikuti Lia menuju ke kamarnya. Lia langsung memposisikan diri senyaman mungkin untuk kemudian Alexa meletakkan baby Alena di pangkuannya dan Lia menyusui baby Alena. <br/><br/>"Awas ada yang ikut ngeces melihat kamu menyusui", goda Alexa saat melihat Ryan tak berkedip melihat istrinya. <br/><br/>"Sial kamu, tau aja lagi orang lagi ngiler liat itu", ujar Ryan sambil menunjuk ke arah payudara Lia dengan mulutnya. <br/><br/>"Ngalah demi anak", goda Alexa lagi yang membuat Lia hanya tersenyum. <br/><br/>Alexa berjalan meninggalkan kamar dan kembali menutup pintu kamar saat ia telah berada diluar. Nathan sedang berjalan menuju ke arah kamar nya yang terletak tak jauh dari kamar Ryan saat Alexa menjumpainya. Alexa berlari kecil lalu memeluk Nathan dari belakang. <br/><br/>Nathan yang menyadari pelukan Alexa melepaskan pelukannya dan membalik badannya lalu kembali memeluk Alexa. <br/><br/>"Nathan ayo kita punya anak sendiri. Aku sudah siap menjadi seorang ibu", ucap Alexa pelan dalam pelukan Nathan. <br/><br/>Nathan melepas pelukan nya dan memegang kedua pipi Alexa dan melihat ke arah mata bening Alexa tajam. <br/><br/>"Kamu yakin sayang?", tanya Nathan dan Alexa dengan pasti mengangguk. <br/><br/>"Terima kasih sayang sudah mau memelihara benihku. Akan ku tabur benihku banyak-banyak biar kamu tidak sempat lagi memikirkan yang lain selain aku", ujar Nathan mengecup kening Alexa dan kembali memeluknya. <br/><br/>"Iiiss kata-katanya lebay banget si. Aku mencintaimu Nathan", bisik Alexa. <br/><br/>"Akupun mencintai mu", bisik Nathan. <br/><br/>Nathan langsung menggendong Alexa secara tiba-tiba yang membuat Alexa kaget dan sedikit menjerit pelan, kemudian Nathan membawa Alexa masuk ke dalam kamar tidur mereka untuk segera melakukan proses pembuatan adonan bayi mereka sendiri. <br/><br/><br/><br/></p>