webnovel

Chapter 33

"Semoga kerjasama kita lancar ya pak", ujar Alexa sambil menjabat tangan tuan Trias CEO dari PT. Kalima.

"Senang bekerjasama dengan CEO cantik Alexa", ujar tuan Trias walaupun genit namun ia sopan.

Pintu ruangan terbuka dan masuk lah beberapa orang ke dalam ruangan di antara nya ada Nathan, laki-laki yang sudah seminggu ini menghilang dari hidup Alexa dikarenakan perjalanan bisnisnya.

"Hei kalian tepat waktu ya saat diajak bersenang-senang", ujar tuan Trias akrab sambil memeluk bergantian teman-teman karibnya. Nathan tersenyum pada Alexa dan berdiri di depan Alexa.

"Nathan tumbenan langsung menuju ke wanita cantik. Ini gw perkenalkan, ini.... ", belum selesai tuan Trias memperkenalkan Nathan langsung memeluk dan mencium bibir Alexa yang tentu saja membuat tuan Trias kaget.

"Ngga perlu diperkenalkan, dia teman tidur gw kok", ujar Nathan sambil merangkul Alexa yang membuat semua teman-teman nya kaget.

"Loe jangan sembarangan, ini Alexandria Pratama CEO Aditra Group", herdik tuan Trias.

"Eh loe orang jangan negatif thinking. Dia teman tidur gw, namanya Alexandria Pratama binti Indra Pratama, orang yang telah mengikat janji dengan gw sehidup semati. Dia istri sah gw", ujar Nathan terkekeh melihat muka kaget semua teman genk nya.

" Haaah???? Parah loe menikah tanpa info sama kita", ujar salah seorang teman Nathan.

"Eh gw kasih info kale lewat group. cuma kebetulan pas gw info, ternyata kuota gw abis jadi ngga ke kirim. Gw ngga cek pas cek malam nya. Tapi masa sih kalian mau datang pas malam pertama gw", ujar Nathan.

"Eh boleh dong sekarang gw panggilnya Alexa aja ngga usah pake ibu kan loe bininya sohib gw", ujar tuan Trias cuek dan Alexa mengangguk.

"Alexa gw tanya nih loe mesti jawab jujur. Hebat ngga nih teman gw di atas ranjang? Masalahnya dia tuh perjaka ting-ting loh ngga pernah mau bercinta sama perempuan manapun yang kami pernah sodorkan", ujar tuan Trias tambah cuek yang membuat muka Alexa memerah karena malu.

"Hmmm kasih tau ngga ya?", tanya Alexa sambil melihat ke arah Nathan. Nathan hanya tersenyum.

"Bos, kita harus pergi sekarang", ujar Jason dengan suara tegasnya.

"Eh jawab dulu", ujar tuan Trias diangguki teman yang lain.

" Maaf ya tuan-tuan, tapi aku harus pergi. Permisi. Sayang, aku tunggu dirumah", ujar Alexa sambil mencium Nathan kemudian mengangguk pada yang lain lalu keluar dari ruangan.

Langsung hebohlah seiisi ruangan menggoda Nathan. Saat di pintu, Alexa berpapasan dengan beberapa gadis yang akan masuk ke dalam ruangan, dia sempat berhenti sebentar namun kemudian berjalan dengan langkah anggun nya meninggalkan tempat tersebut.

Tak lama ada denting tanda chat masuk ke handphone Alexa. Alexa membacanya ada pesan dari Nathan.

"Tenang sayang. Gadis-gadis itu bukan buat aku kok. Aku hanya bersenang-senang aja dengan temanku yg lain tidak mendekati wanita manapun. Ini fotonya", ujar Nathan sambil memperlihatkan sebuah foto pada Alexa.

" Play safe. Don't dissapoint me", balas Alexa sambil tersenyum lalu masuk ke dalam mobil yang dikendarai oleh Jason.

"Tak pantas seorang CEO menanyakan urusan ranjang pada wanita baik-baik seperti itu. Mereka berlima itu CEO perusahaan ternama loh", gerutu Jason di samping Alexa.

"Bagusnya kamu menangkap sinyal SOS ku", ujar Alexa sambil memberikan jempolnya pada Jason.

"Kita kembali ke kantor kah? Semua pekerjaanmu hari ini sudah selesai? Apa mau saya antar pulang saja?", tanya Jason.

"Antar aku ke rumah utama Maxwell. Benar kata kamu, aku harus menghadapi traumaku kalau tidak aku tidak akan pernah keluar dari rasa takut itu. Kasihan Nathan", ujar Alexa sambil menchat Nathan memberitahukan kepergiannya.

Saat diperjalanan, tak sengaja Alexa melihat toko perlengkapan baby. Dia minta berhenti disana dan membeli satu kereta dorong bayi berwarna biru tua. Lalu kembali mereka melanjutkan perjalanan menuju ke rumah utama Maxwell.

Alexa tiba di depan gerbang saat hari mulai gelap. Jason sengaja berhenti dulu sebelum masuk ke dalam rumah berhalaman luas itu.

"Bos yakin mau masuk?", tanya Jason melihat ke arah Alexa yang duduk disamping nya.

Alexa menghembuskan nafas panjang dan mengangguk. Jason kembali menjalankan mobil sampai di depan pintu utama. Saat Alexa turun, Jason langsung menurunkan kereta dorong dari bagasi mobil. Seorang pelayan menghampiri saat Alexa memanggilnya.

"Bawakan ini berikan pada nyonya muda Lia ya", ujar Alexa dan pelayan itu mengambil kereta dorong dari tangan Jason lalu membawanya masuk.

"Tinggal aku disini aja. Senin aku akan minta Nathan mengantar aku ke kantor", ujar Alexa.

"Hati-hati. Jangan terlalu dipaksa. Kalau kamu butuh, saya akan selalu siap sedia datang menjemput", ujar Jason dengan wajah cemas.

"Tenang saja. Aku sudah pikirkan dari beberapa bulan kemarin. Aku akan hadapi ini. Terimakasih kakak ku", ujar Alexa.

Jason masuk ke dalam mobil dan tak lama mobil keluar dari halaman rumah utama Maxwell.

" Alexa beneran kamu datang nak. Mama kangen banget sama kamu", ujar Liliana menyambut Alexa di depan pintu rumah.

"Hai mama. Aku juga kangen mama", ujar Alexa sambil memeluk Liliana.

"Kakak Alexa aku juga merindukanmu", ujar Lia yang berjalan di belakang Liliana.

Alexa tersenyum lalu memeluk Lia erat. Terasa tendangan bayi dari perut Lia saat Alexa memeluk Lia. Alexa kaget namun Lia langsung mengambil tangan Alexa dan meletakkan nya diatas perutnya.

"Kak anakku pun kangen padamu. Tak biasanya dia bergerak seperti ini. Dia bahagia kak sama seperti mamanya", ujar Lia tersenyum.

"Hayo bumil jangan di depan pintu, pamali", goda Ryan yang tiba-tiba ada di depan mereka.

"Apa si kamu", ujar Lia manja setelah melepaskan tangan Alexa.

"Pamali ya soalnya ngalingin orang keluar masuk", seloroh Alexa yang membuat semua tersenyum.

Lia berjalan dengan dirangkul Ryan sementara Liliana menggandeng Alexa berjalan dibelakang mereka. Albert yang sedang duduk di depan ruang TV tersenyum pada Alexa dan Alexa menghampiri papa mertuanya.

"Kemana saja kamu sayang, sudah lama menghilang bareng Nathan", tegur Albert setelah Alexa melepaskan pelukannya dan duduk disamping Albert.

"Biasa pa, aku lagi sibuk mau kerjasama dengan PT. Kalima. Ngga taunya tuan Trias itu teman akrabnya Nathan. Tadi aku ketemu Nathan sehabis tandatangani kontrak", ujar Alexa riang.

"Trias tuh kalau ngga salah teman nakalnya Nathan kan? ", tanya Liliana sambil merangkul Albert manja di sisi yang lain.

"Iya tuh kayanya. Hati-hati loh Nathan kalau sudah main sama Trias", kata Albert menggoda.

"Tadi aja mereka bawa perempuan pa buat temani mereka mabuk. Liat aja ntar juga dia balik ke sini pasti mabuk", ujar Alexa cuek sambil mengambil minuman yang disediakan pelayan.

"Enak banget jadi kak Nathan. Bisa main perempuan dan mabuk-mabukan. Aku boro-boro bisa, yang ada di suruh tidur di depan pintu sama nyonya ini", kata Ryan tetap merangkul Lia.

"Siapa yang bilang aku ngga bakalan dihukum Alexa kalau pulang mabuk dan apalagi ketahuan main perempuan? Masih mending kamu cuma disuruh tidur di depan pintu, dia malah lebih sadis, langsung mengganti password pintu apartemen kami saat aku bilang aku ada entertain klien dan bahkan kalau aku mabuk, dia ngga akan menegur aku sampai satu minggu lamanya", ujar Nathan yang datang lalu memeluk Liliana dan Albert bergantian kemudian duduk disamping Alexa.

"Kamu sudah datang, pasti takut ya dimarahi Alexa ketauan tadi? ", goda Albert.

"Gimana ngga takut pa, Alexa kalau marah sadis soalnya", ujar Nathan.

"Tadi pasti langsung foto pas tau aku masih dipintu ya? ", tanya Alexa.

"Ya iyalah aku cari aman. Itu mereka bookingan Trias, dia langsung dua karena yang seharusnya buat aku, aku berikan ke dia", ujar Nathan.

"Kan aku bilang Play Safe, itu tandanya aku bolehin kok", ujar Alexa cuek.

"Kalau gitu aku balik lagi deh", ujar Nathan hendak bangun.

"Kak ikut dong", ujar Ryan ikutan bangun.

"Coba aja kalau berani", ujar Lia dan Alexa bersamaan yang membuat kedua suami mereka kembali duduk dengan manis disebelah mereka.

Tawa Albert dan Liliana tak tertahankan lagi melihatan kedua putra mereka yang seperti kelinci takut pada rubah istri-istri mereka.