webnovel

Chapter 29

"Pagi bos. Ada beberapa dokumen yang harus diperiksa, saya sudah tinggalkan diatas meja kerja bos ya", ujar Jason saat melihat Alexa memasuki lobby.

Seperti tugas rutinnya setiap pagi, Jason akan menyambut Alexa di depan lobby sambil mengikuti Alexa yang memeriksa kegiatan staff Aditra Group.

Namun kadangkala kalau Alexa sedang sibuk sekali, ia hanya akan menyambut Alexa di depan pintu dan langsung mengikuti langkah Alexa kemanapun di dalam perusahaan Aditra Group.

Alexa hanya diam dan tetap dengan anggun melangkah menuju ke bagian-bagian yang ada di perusahaan nya.

Saat memasuki ruangan HRD semua memberi salam kepada Alexa dan Alexa tampak menghampiri karyawatinya yang terlihat sedang hamil besar.

"Ella sudah berapa bulan kandungan mu? Kapan rencananya kamu lahiran?", tanya Alexa saat ia sudah berdiri di depan karyawatinya itu.

"Sudah masuk bulannya untuk melahirkan bos. Rencananya beberapa hari lagi saya akan cuti melahirkan. Tapi saat mengajukan cuti lepas 1 bulan kepada bos, saya belum approval apakah bisa atau tidaknya. Soalnya kan normalnya cuti melahirkan diperusahaan hanya 2 bulan cuma saya takut anak saya kurang asupan ASI kalau saya cepat masuk kerja kembali", ujar Ella takut-takut.

"Loh emangnya ada ya pengajuan seperti itu Jason? Kok aku belum lihat ya?", tanya Alexa pada Jason.

"Sepertinya ada bos, tapi karena bos terlalu sibuk kemarin merger makanya belum saya sampaikan. Kemarin si saya kembalikan lagi ke pimpinan divisi biar dia yang mengambil keputusan karenakan dia yang lebih tau dilapangan bagaimana, iyakan pak Iksan? ", tanya Jason kepada seorang pria paruh baya yang kemudian mengangguk membenarkan.

"Maaf memang belum saya info lagi ke Ella karena saya masih ragu mengambil keputusan ini soalnya kan menyangkut efesiensi", ujar Iksan.

"Apa sudah ada pengganti sementara Ella", tanya Alexa.

"Sudah ada bos. Sudah dari kemarin masuk bekerja dan sudah dilatih untuk mengerjakan pekerjaan Ella", ujar Iksan.

"Mana dokumen pengajuannya, biar aku tandatangani sekarang", ujar Alexa dan Iksan langsung mengambil dokumen yang diminta dan memberikan kepada Alexa.

Alexa membacanya sebentar lalu dia seperti membuat catatan pada dokumen tersebut.

"Ini sudah aku tandatangani. Ella kamu bisa cuti 3 bulan dan tetap akan menerima gaji pokok. Anggap saja 1 bulan gaji itu hadiah dari perusahaan karena kerja kamu yang baik selama ini", ujar Alexa tersenyum dan tentu saja membuat Ella bahagia.

"Terima kasih banyak bos. Bos baik banget, suami saya pasti akan senang mendengarnya", ujar Ella.

Tiba-tiba Ella memucat dan memegang perutnya.

"Kenapa kamu Ella?", tanya Alexa.

Tak lama keluar cairan bercampur darah dari sela sela kaki Ella dan melihat itu Alexa langsung memucat.

"Panggil ambulan. Ella akan melahirkan. Bos lihat saya, jangan lihat Ella. Bos ayo kita pergi", ujar Jason yang melihat cairan itu dan ia langsung menghalangi pandangan Alexa agar tidak melihat ke arah Ella.

Muka Alexa makin pucat pasi, dia pun tidak merespon ucapan Jason, matanya terlihat memerah dan mengeluarkan cairan air mata yang mengalir lumayan banyak.

Melihat itu, Jason langsung memeluk Alexa menghalangi pandangan nya agar tidak melihat Ella. Semua orang di ruangan itu kebingungan, namun mereka merespon Jason dengan baik, segera saja Iksan memanggil ambulan.

Saat situasi yang genting, Alexa tiba-tiba kehilangan kesadarannya, terkulai dalam pelukan Jason. Makin paniklah semua orang yang melihat.

"Pak Iksan tolong bantu saya, antarkan bos ke UGD sekarang juga", perintah Jason yang langsung membopong Alexa dan Iksan berlari mendahului Jason mengambil mobil.

Beberapa karyawan pria di Divisi HRD membopong Ella yang mulai menjerit kesakitan karena dia seperti sudah mengalami kontraksi untuk melahirkan.

Ikhsan membawa mobil dengan kecepatan yang lumayan sehingga sebentar saja mereka sudah sampai di UGD. Jason langsung menaruh Alexa di tempat tidur dorong dan kemudian langsung meminta agar Alexa dibawa ke bagian Phisikologi menemui seorang dokter pribadi Alexa.

"Pak Jason si bos kenapa? Kenapa bapak panik banget?", tanya Iksan bingung.

"Pak Iksan tolong jangan banyak tanya. Lupakan yang bapak dengar ataupun lihat saat ini kalau bapak masih mau mempertahankan pekerjaan bapak. Silakan bapak kembali ke kantor. Tinggalkan saya disini. Bawa aja mobil saya pulang ke kantor, nanti saya akan minta dijemput oleh supir bu Alexa", ujar Jason tegas.

"Baik pak, saya akan kembali ke kantor. Beritahu saya kalau ada yang bisa saya bantu lagi. Tenang pak, saya tidak akan menceritakan apapun juga", ujar Iksan lalu berjalan keluar dari rumah sakit tersebut.

Tak lama Jason yang telah ditinggal sendiri tampak menelepon seseorang.