webnovel

Chapter 27

"Alexa apa aku bisa bicara sama kamu?", tanya Nathan serius saat ia mendekati Alexa yang sedang membaca komik online dari smartphone nya.

"Soal apa? Ngomong aja, aku dengerin", ujar Alexa santai namun matanya tetap tertuju pada smartphone nya.

"Alexa lihat aku kalau aku sedang berbicara serius sama kamu", ujar Nathan dengan suara agak meninggi.

"Kamu kenapa si?", tanya Alexa sambil melihat mata Nathan.

"Apa kamu memang tidak berencana untuk memelihara benih ku?", tanya Nathan serius dengan mata tajamnya.

"Maksud kamu untuk hamil?", tanya Alexa dan Nathan mengangguk.

"Tidak", ujar Alexa tegas.

"Aku belum berencana untuk hamil saat ini ataupun entah sampai kapan", ujar Alexa menantang mata tajam Nathan.

"Kenapa? Aku perlu alasan kenapa kamu tidak mau hamil", tanya Nathan mulai kesal.

"Ya tidak kenapa kenapa. Itu hak aku untuk tidak mau hamil kan", ujar Alexa sambil mengambil smartphone nya lagi dan kembali membaca komik online nya lagi.

"Alasan omong kosong. Tujuan orang menikah itu yang paling utama ya untuk meneruskan keturunan. Jadi sewajarnya dong wanita yang sudah menikah itu hamil", ujar Nathan makin emosi.

"Aku memilih untuk tidak mau hamil. Lagipula untuk pernikahan ini bukannya paksaan dari kamu ya, awal kita menikah. Kamu yang tiba-tiba melamar, lalu memaksa aku ke KUA dan langsung menikah saat itu juga", sindir Alexa sambil meletakkan kembali smartphone nya.

"Aku pikir kamu sudah mulai mencintaiku", ujar Nathan lemah.

"Tidak ada hubungannya antara hamil dengan rasa cintaku padamu", balas Alexa.

"Kalau kamu mencintai aku, tentu saja kamu akan menerima benih ku dan memelihara anakku di dalam rahimmu. Aku tak menyangka ternyata kamu egois dan malah menyalahkan aku tentang pernikahan kita", ujar Nathan kembali emosi.

"Aku yang egois? Kamu ngga salah omong. Perempuan dinikahi bukan hanya sebagai alat untuk pembuatan anak", ketus Alexa.

"Tapi setidaknya kamu menerima takdir kamu sebagai perempuan untuk hamil dan mempunyai anak", ujar Nathan gemas.

Ada ketukan dipintu kamar.

"Nathan.... Alexa. Kalian tidak apa-apa? ", tanya Liliana bersuara agak keras dari luar kamar.

"Aku malas meladeni orang egois macam kamu", ujar Alexa sambil mengambil smartphone lalu dompetnya dan berjalan ke arah pintu.

"Mau kemana kamu? Aku belum selesai bicara", teriak Nathan. Alexa sudah membuka pintu kamar tampak di depan kamar Liliana berdiri bersama Albert dengan muka cemas.

"Maaf ma, pa, aku harus pergi. Ada sesuatu yang harus aku kerjakan. Aku ngga bisa menginap disini malam ini", ujar Alexa lalu mencium pipi Liliana.

"Kamu mau kemana? Sudah malam. Lebih baik kamu diantar sama Nathan ya", ujar Liliana lembut.

"Biar aja ma, terserah dia mau kemana. Makin liar dia sekarang ma. Ngga usah di cegah", teriak Nathan dari dalam kamar.

Alexa hanya tersenyum kecil pada Liliana dan Albert lalu kemudian berjalan menuju ke arah luar rumah, sementara Liliana dan Albert masuk ke dalam kamar berbicara dengan Nathan.

Alexa melajukan mobilnya menuju ke rumah Jason, asisten sekaligus sahabat nya yang paling mengerti perasaan Alexa.

Sesampainya di depan rumah Jason, rumah dengan teras yang asri terlihat Jason sedang mengobrol dengan ibu dan bapak nya. Alexa keluar dari mobil dan tentu saja membuat mereka yang diteras agak kaget.

"Hai ayah, hai ibu, aku kangen pada kalian", ujar Alexa. Alexa lalu memeluk bu Broto ibunda Jason lalu duduk di sampingnya sambil bermanja-manja.

"Kenapa nih anak ibu? Kayanya kurang bergairah tidak seperti biasanya", tanya bu Broto sambil mengusap rambut Alexa yang kepalanya bersandar di bahu bu Broto.

Alexa tidak menjawab hanya mempererat pelukannya. Pak Broto memberikan kode pada Jason lalu Jason masuk ke dalam rumah dan kembali dengan segelas sirup manis dan setoples biskuit.

"Minum dulu nih bos. Tumbenan ke sini? Biasanya weekend ke rumah utama Maxwell", tanya Jason ringan.

"Jangan sebut nama orang egois itu lagi", ujar Alexa kesal.

"Oh kabur dari suami ceritanya", ledek Jason.

"Diam kamu. Bu, aku boleh menginap disini hari ini? Aku malas pulang", ujar Alexa.

"Tidurlah disini. Ini kan rumah kamu juga, la wong kamu yang beli. Tinggalah selama kamu mau. Kamar kamu selalu ibu rapikan kok", ujar bu Broto lembut.

"Aku mau mandi dulu akh. Jason pinjam baju", ujar Alexa santai sambil berdiri lalu merangkul Jason masuk ke dalam rumah diikuti bu Broto dan pak Broto.