webnovel

Chapter 24

Seperti yang sudah disepakati, Alexa mendampingi Nathan menemui orang tua Linda. Sepasang orang tua yang terlihat sedikit licik dimata Alexa di dampingi seorang pria yang mereka bilang saudara mereka.

Jason langsung mencari tau identitas pria itu di data basenya dan langsung diketahui kalau pria itu seorang wartawan yang tak ada hubungan darah dengan keluarga Linda.

Alexa membisiki Nathan lalu memperlihatkan data yang ada di tab nya kepada Nathan. Nathan mengerutkan keningnya. Pengacara Emporium Corp memperkenalkan mereka sebagai pembukaan pertemuan.

"Jadi kami ke sini mohon agar tuan dapat mencabut laporan terhadap putri kami itu. Linda adalah putri kami satu satunya dan kami sungguh prihatin dengan keadaanya dipenjara saat ini karena banyak sekali senior yang membully nya", ujar ayah Linda dengan nada suara sedih.

"Kami tidak tahu lagi kemana kami harus memohon agar putri kami itu bisa dilepaskan dari penjara selain kepada tuan. Banyak wartawan berusaha menghubungi kami tapi kami menolak untuk diwawancarai guna menjaga nama baik kami dan nama baik keluarga tuan", ujar ayah Linda lagi.

"Cih dia kira dia dapat mengelabui Alexa", desis Alexa mulai emosi.

Nathan menengok ke arah istrinya kemudian mengambil kepala Alexa dan mencium pelipis Alexa guna meredakan emosi Alexa dan itu berhasil dengan menerbitkan senyum di bibir Alexa.

Kedua orang tua di depan mereka saling berpandangan dan kembali ayah Linda berujar, "Mohon bantuannya sekali tuan, kami akan bersimpuh di depan tuan agar tuan bisa melepaskan putri kami".

Kedua orang tua itu bangun dari duduknya dan akan bersimpuh di depan Nathan namun Nathan langsung mencegah dengan tangannya.

"Jangan lakukan itu bapak dan ibu. Aku bukan orang mulia yang harus diberikan sembah", ujar Nathan lembut.

"Kami tidak akan menarik semua laporan kami, biar hukum yang akan memproses kejahatan yang putri kalian lakukan", ujar Alexa tegas.

Semua mata memandang ke arah Alexa terutama kedua orang tua Linda yang bahkan memandang sinis kepada Alexa.

"Maaf nona ini siapa? Bukannya sebaiknya orang luar tidak ikut campur dalam masalah ini", sindir ayah Linda.

"Dia bukan orang luar, dia istri ku dan merupakan bagian dari keluarga Maxwell. Kakak ipar kesayangan Ryan", ujar Nathan dengan sedikit kesal.

"Oh maafkan kami soalnya menurut info yang kami terima kalau tuan Albert Maxwell hanya mempunyai 2 orang putra", ujar ayah Linda lalu kembali duduk di samping istrinya.

"Sepertinya bapak dan ibu bukan kali ini aja kan memohon pengampunan untuk Linda. Oh ya bukankah kalian yang justru membawa orang luar, karena setahu aku pak Jarot ini tidak ada hubungan saudara dengan kalian, bukan begitu pak?", ujar Alexa sambil matanya melihat tajam ke arah pria yang bersama mereka.

"Dia ini adik sepupu saya", ujar ayah Linda sedikit gugup dan pria itu mengangguk walaupun dengan muka sedikit kaget.

"Jangan menipu disini pak. Sepertinya kamu sudah lelah ya bekerja di Aditra Network. Apa khabar pak Wagiman? Sampaikan salamku pada pak Wagiman", ujar Alexa ketus sambil kembali menatap tajam pria itu.

"I...i...i...ibu kenal dengan pak Wagiman?", tanya Jarot makin pucat.

"Katakan padanya kalau Alexandria Pratama ingin dia menghadap padaku besok. Oh tak perlu, aku cukup menghubungi dia lewat tab ku saja sekarang", ujar Alexa lalu menggunakan tabnya melakukan panggilan telepon.

"Selamat Siang bos. Apakah ada yang bisa saya bantu bos", terdengar suara serak khas Wagiman di speaker telpon yang Jarot langsung mengenali kalau itu suara pimpinannya dan itu dengan suksesnya membuat panas dingin Jarot.

"Wagiman, dihadapan aku sekarang ada anak buahmu yang seperti akan mencoba melakukan pemerasan pada keluargaku, namanya Jarot. Apa harus aku yang turun tangan mengatasinya?", tanya Alexa tersenyum sinis.

"Maaf bu Alexa, segera akan kami disiplinkan bu, tidak akan mengganggu waktu ibu", ujar Wagiman dan Alexa langsung mematikan sambungan telepon nya dan tak lama kemudian handphone Jarot berbunyi.

Jarot gemetar mengangkat panggilan telepon dari pimpinan nya dan setelah menjawab hanya dengan beberapa kata iya, Jarot langsung bangun dari duduknya.

"Bu Alexa mohon maafkan saya bu, saya hanya diminta mereka untuk merekam pertemuan ini lalu menyebarkan berita di situs Aditra Network untuk meminta dukungan publik agar nama baik keluarga Maxwell tercemar dan semoga saja bisa membebaskan putri mereka. Maafkan saya bu. Saya tidak akan ikut campur lagi bu, saya permisi bu. Maafkan saya bu, saya masih butuh pekerjaan ini", ujar Jarot panik dan langsung buru-buru dia keluar meninggalkan ruang meeting.

"Jarot... Jarot", panggil ayah Linda ikutan panik sementara ibu Linda mulai kebingungan.

" Baiklah orang yang tidak berkepentingan sudah keluar, jadi sekarang aku akan beritahu ke semua yang disini seperti apa Linda itu", ujar Alexa ketus.

Alexa memberi kode kepada Jason yang kemudian mematikan sedikit pencahayaan diruang meeting tersebut. Muncul gambar Linda dengan seorang pria di layar monitor whiteboard dari pancaran layar proyektor yang tersambung dari laptop Jason.

"Ini Linda dengan pacar pertamanya yang bernama Adityawarman. Dia anak pengusaha terkenal dibidang kesehatan karena mereka mempunyai pabrik farmasi sendiri", ujar Alexa menjelaskan.

"Maaf apa hubungan nya ini dengan kasus putri kami ya?", tanya ayah Linda sinis.

" Sebentar pak, aku akan beritahukan. Aditya ini orang pertama yang dijebak Linda. Ini rekaman CCTV yang memperlihatkan Linda memasukkan obat ke minuman Aditya dan ini saat Linda membopong Aditya memasuki kamar hotel. Lihat jamnya. Linda baru keluar keesok harinya dari kamar hotel itu. Lalu ini data transfer dari Aditya untuk menutup mulut Linda, serta ini properti atas nama Aditya yang dibalik nama menjadi nama Linda. Apakah kalian sudah mengerti sekarang", ujar Alexa dan membuat ayah serta ibu Linda menutup mulutnya.

Pengacara dan Nathan saling berbisik dan pengacara tampak memberikan jempolnya pada Nathan yang membuat senyum merekah dibibir Nathan.

"Ini namanya Anthony Leo. Ini korban kedua Linda. Lihat rekaman CCTV ini dan lihat apa yang telah diperbuat Linda selanjutnya. Sama semua dengan apa yang dilakukan pada Aditya. Ryan pernah akan menjadi korban ke tiga sebelumnya namun ia sempat aku cegah hingga tidak sampai perbuatan Linda mengenainya dulu", ujar Alexa.

"Ini Wahyu Kuncoro. Dia korban selanjutnya. Masih dengan motif dan cara kerja yang sama dengan yang pertama dan kedua. Jadi apakah kalian bisa lihat, bukankah putri kalian ini sudah termasuk profesional?. Sayang nya untuk yang terakhir dia kecolongan. Bukan melayani Ryan yang terkena obatnya tapi dia melayani dua orang gigolo yang dikirimkan Rita untuk mengerjai Lia karena Ryan yang salah masuk kamar", ujar Alexa tersenyum.

Jason menyalakan lagi lampu diruangan meeting itu. Terlihat muka kedua orang tua Linda pucat pasi karena semua kebusukan anaknya telah terbongkar.

"Jadi bapak dan ibu, jangan berani lagi ganggu keluarga Maxwell kalau tidak mau semua hal ini aku bawa ke pengadilan. Ketiga orang ini sudah siap menjadi saksi saat aku perlukan", ujar Alexa tegas menatap tajam kedua orang tua di hadapannya.

"Kami tidak akan berani mengganggu lagi bu Alexa. Mohon jangan tambah lagi hukuman putri kami. Kami mohon pamit", ujar ayah Linda dan ibunya panik lalu terburu-buru keluar dari ruangan meeting tanpa bersalaman lagi.

Pengacara dan Nathan bertepuk tangan, Alexa berdiri membungkuk seperti memberi salam saat selesai melakukan pertunjukan.

"Tuan Nathan sangat beruntung mempunyai istri seperti nyonya Alexa. Jadi kapan kalian akan berencana punya anak? Jangan sampai keduluan tuan muda Ryan", ujar pengacara senang.

"Tenang saja pak Irwan. Aku sedang berusaha menaruh benihku disini", ujar Nathan sambil merangkul Alexa dan mengusap lembut perut datar Alexa.

"Apaan sih. Sudah akh aku mau balik ke kantor. Ayo Jason, banyak pekerjaan kita tertunda", ujar Alexa lalu mencium bibir Nathan cepat dan bersalaman dengan pengacara lalu keluar dengan diikuti Jason.

"Tuan Nathan, apakah bu Alexa punya saudara perempuan yang secerdas dia? Aku kebetulan belum beristri", ujar Irwan semangat.

"Sayangnya dia hanya anak tunggal pak. Lagi pula saudara sepupu nya yang baik hati telah dimiliki adik ku. Oke proses selanjutnya bapak yang urus ya", ujar Nathan tersenyum lalu berjabatan tangan dengan pengacara lalu pergi meninggalkan ruang meeting juga setelah mendapatkan anggukan Irwan.