webnovel

Sebuah Harapan

"Kita hanya tetap harus berjaga tanpa adanya pergerakan, dua laki-laki itu target kita tetapi jangan sampai ada goresan luka diantara mereka. Tetap kirimkan gambar kepada Tuan."

Semua mengangguk paham dan benar-benar berada disekitar dua orang itu dalam waktu beberapa hari ini. Hanya mengawasi dan sama sekali tidak melakukan pergerakan. Pekerjaan yang sangat gampang yang pernah mereka lakukan ketika bekerja dengan laki-laki tua itu. akan tetapi, segampang apapun pekerjaan mereka akan selalu melakukannya dengan penuh kehati-hatian.

"Target sudah keluar."

"Biarkan dia pergi, jalan."

Tanpa sepengatahuan Ilham beberapa hari ini ada sebuah kendaraan yang selalu ada dibelakangnya. Ilham yang setiap harinya pergi dan pulang kerja sendiri tidak menyadari itu.

"Pak Ilham," sapa salah satu karyawan yang hendak pulang juga.

Ilham berhenti, "Pak Dadang, sudah mau pulang juga?"

"Iya Pak tapi masih mau kerumah sakit."

"Memang siapa yang sakit Pak?"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com