webnovel

Pagi Terakhir

Gisel langsung menghentikan pergerakannya karena teriakan laki-laki yang sangat keras dan juga sangat dikenalinya itu. Kini kedua mata mereka bertemu dengan mulut yang masih tertutup akan tetapi Roy menatap kearah Gisel dengan tatapan yang sangat tidak percaya juga sambil menggelengkan kepalanya. Gisel mengeryitkan keningnya ketika melihat laki-laki itu yang kini sedang menatapnya, sungguh terikan di pagi yang sangat memecahkan kedua telinga.

"Roy, kamu apa-apaan ini masih pagi jangan teriak-teriakan seperti itu," ujar wanita yang tadi tengah memasak dan membelakangi Gisel kini wanita itu melangkah menuju meja makan.

Roy masih terdiam begitu juga Gisel.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com