webnovel

Kembang Berbuah

Bagian Tigapuluh Satu.

PT.Rejeki berencana akan menyelenggarakan perayaan hari jadinya yang ke sepuluh tahun.Di tahun kesepuluh prestasinya sangat gemilang, terutama yang dianggap sangat menggembirakan oleh Maiwirman dan Astuti sebagai komisaris yaitu keberhasil memproduksi sabun mandi merk Amoy dan pemasarannya.Dalam acara itu semua pedagang besar , agen dan pemilik geray yang menjual sabun mandi tersebut diundang untuk hadir.PT.Rejeki menyediakan transportasi,akomodasi dan ratusan hadiah doorprize bagi mereka yang hadir.Tempat di gedung Kartika Chandra Jakarta.

" Benar-benar sebuah kemajuan ", kata Maiwirman menceritakan rencana itu kepada Herman yang baru datang bertugas ke luar kota." Besok sore Astuti mengundang sebuah perusahaan event organizer untuk membicarakan konsep kegiatan ", kata Maiwirman sambil membayangkan betapa megahnya kegiatan itu nanti." Kegiatan ini dapat memberi nilai tambah terhadap volume penjualan... ", kata Maiwirman untuk kesekian kalinya.

Herman menganggap perkataan Maiwirman tadi merupakan bentuk penugasan tidak langsung kepada bagian marketing dan perlu segera diwujudkan.Dia mulai berpikir merancang bagaimana biaya ulang tahun perusahaan berimbas pada pemasaran produk sabun mandi merk Amoy.

Acara perayaan hari jadi PT.Rejeki ke sepuluh tinggal sebelas hari lagi.

Atas persetujuan Astuti dan Maiwirman, pada suatu hari Herman mengangkat dan menetapkan Heri menjadi manajer pemasaran daerah Jawa dan Bali.Sekarang Heri tidak lagi selalu mengikut ke mana Herman pergi.Ia punya meja kerja sendiri dan membawahi beberapa orang tenaga penjualan.Target kerja ia menjaga bagian pasar dan kestabilan penjualan sabun mandi merk Amoy di Jawa dan Bali. "Target besarnya menambah bagian pasar dan menambah volume penjualan dengan budget iklan yang tidak besar ", kata Herman,sebagai pesan kepada beberapa manajer daerah,pertama Heri mengikuti meeting dengan Herman.

" Berkaitan dengan rencana even hari jadi perusahaan, masing-masing manajer daerah diwajibkan untuk menghadirkan pedagang besar, agen dan pemilik geray ", kata Herman,beberapa menit sebelum berakhirnya waktu meeting. " Sampaikan kepada mereka, masalah transport dan akomodasi disediakan oleh perusahaan.Namun bila mereka ingin ikut dalam acara undian hadiah dan doorprize perusahaan mengeluarkan program paket penjualan sepuluh...setiap transaksi mendapat dua kupon undian ".

Para pemangku jabatan manajer pemasaran daerah menyambut gembira materi yang disampaikan oleh Herman,mereka optimis penjualan paket sepuluh bisa berjalan sukses.

Herman dan Maiwirman sore itu tidak pulang, keduanya bertahan di kantor menunggu kedatangan Astuti bersama seorang direktur dari sebuah perusahaan event organizer yang akan membicarakan konsep acara peringatan hari jadi perusahaan.

" Kita diminta juga untuk memberi masukan.... ", ujar Maiwirman. " Terutama kamu Her.... kamu harus banyak memberi masukan kepada Astuti ".

Herman menatap Maiwirman, dia tidak mengerti mengapa yang banyak memberi masukan harus dia bukan Maiwirman.Tapi setelah Maiwirman lama menjelaskan Herman bisa paham,dia kemudian kelihatan bersemangat mendengarkan ucapan-ucapan kawannya itu.

Astuti bersama direktur event organizer datang telat beberapa menit dari waktu yang dijanjikan.Direktur itu berulang-ulang menyampaikan permintaan maaf kepada Maiwirman dan Herman karena sesungguhnya dirinya yang menyebabkan pertemuan ini terlambat." Saya survai lokasi dulu,selesai itu baru saya menemui ibu Astuti...tapi walaupun terlambat saya tetap datang kan,Bu ", kata direktur itu yang disambut dengan tawa oleh tiga orang penting di PT.Rejeki itu.

" Ibu dan bapak-bapak,perusahaan saya sudah puluhan tahun bergerak bidang event organizer, lembaga,badan-badan usaha atau artis maupun perorangan yang hajatnya ditangani oleh event organizer umumnya mereka merasa puas.Event Organizer atau EO mampu menyelenggarakan sebuah acara bergengsi dengan budget tidak terlalu wah ".

Astuti, Maiwirman dan Herman sangat tertarik mendengar perkataan pembuka pertemuan.Sambil membaca profile event organizer yang dibagi oleh direktur itu Maiwirman memberi isyarat kepada Astuti agar segera membicarakan masalah budget.

" Pak Mai , atau pak Herman, ada ide yang mau disampaikan ? ", tanya Astuti ,ia bersiap-siap akan berbicara dan menanyakan tentang budget.Herman dan Maiwirman masing-masing mengangkat kedua telapak tangannya tinggi sedada ke arah Astuti,sebagai isyarat bahwa keduanya belum siap bicara." Yakin nih tidak punya ide ? ", tanya Astuti.Setelah itu ia berkata kepada direktur event organizer tentang budget kegiatan,dan budget untuk EO itu sendiri.

" Masalah budget untuk EO biasanya kami menarik 30% dari budget yang diperlukan untuk acara ", ujar direktur EO menjelaskan.Lalu ia menutup pertemuan itu dengan janji akan membuat proposal hari jadi ke 10 PT.Rejeki." Jika ibu setuju dengan proposal kami, berikutnya kita penandatanganan surat perintah kerja sebagai dasar kekuatan kami bekerja ".

Sebelum pertemuan berakhir,tiba-tiba Herman berbicara : " Berarti maksud dari pertemuan kita ini sebenarnya membuat skrip acara yang kita inginkan sebagai bahan EO membuat proposal ? ".

" Tepat ! Betul seperti itu pak Herman ! ", direktur EO reflek gembira memuji Herman bicara.Karena itu pada akhirnya Astuti mendelegasikan untuk perencanaan kegiatan hari jadi PT.Rejeki pihak EO berkomunikasi dengan Herman dan Maiwirman.

" Untuk masalah acara,berhubungan dengan pak Herman....masalah budget dengan pak Maiwirman...Saya tugasnya menyetujui dan tanda tangan ", kata Astuti dengan senda gurau sedikit,disambut oleh direktur EO dengan gembira dan diseratai sendagurau sedikit juga.Herman dan Maiwirman terbawa suasana sendagurau.

Selesai meeting Astuti meminta kepada Herman dan Maiwirman untuk mengajak tamunya makan malam di rumah makan Jogya di jalan Dr.Supomo.Sebuah rumah makan dengan menu khasnya nasigudeg memang sejak lama menjadi rumah makan favorit Astuti.Walaupun banyak bermunculan tempat-tempat makan bergengsi Astuti lebih suka makan di rumah makan Jogya.

Kalau boleh memilih Herman dan Maiwirman pasti mengajak makan malam tamu itu di restauran besar,yang banyak dikunjungi orang,harga menunya lumayan mahal.Karena mereka berpikir memberi kesan mahal menjamu tamu akan menjadi sebuah penghargaan yang selalu dikenang.Dan pemikiran mereka yang seperti itu pernah dibantah oleh Astuti beberapa tahun silam,saat mereka-mereka masih menjadi pelajar SMA." Niat mentraktir orang tapi mengharap sanjungan, itu namanya tidak ikhlas...tidak akan menjadi sebuah ibadah... ", kata Astuti, akhirnya Herman dan Maiwirman tidak bicara,mereka turut saja kemana Astuti mengajak makan .Pergi ke rumah makan Jogya itu.

" Ini salah satu cara mengenang masa lalu, ya ? ", Maiwirman bicara, saat mengisi daftar menu pesanan.Herman dan Astuti menyadari untuk siapa Maiwirman bicara tadi.Keduanya tidak menyahut,hanya lirik mata mereka dengan senyuman diberikan kepada Maiwirman.Direktur EO memperhatikan ketiganya bertingkah lucu namun ia tidak mengerti apa persoalannya.