webnovel

Kembang Berbuah

Bagian Duapuluh Tujuh

Malam setelah kejadian bertemu dengan Herman , rumah Rumi nampak sepi.Beberapa lampu sengaja tidak dinyalakan untuk memberi kesan rumah sedang tidak ada penghuninya.Lampu hanya dinyalakan di dalam kamar Halimun dan ruang dapur.Rumi dan Surya sejak beberapa menit menjelang mahgrib tadi pergi ke rumah Eyang.

Di kamarnya , Halimun sedang duduk termenung dengan perasaan bercampuraduk.Kata-kata Rumi,ibunya masih terngiang-ngiang di telinga Halimun. "Perceraian dalam sebuah perkawinan bukan hal yang memalukan.Kamu dengan Herman bila memang harus bercerai...berccerai lah...apa yang diberatkan dari seorang Herman ? ", Rumi tidak punya pemikiran perkawinan anaknya harus langgeng,sampai menjadi kakek dan nenek.Rumi dan Surya bangga bila anaknya bergonta-ganti suami ,itu namanya wanita cantik banyak disenangi lelaki.Banyak yang bergejolak dalam diri Halimun,ia berniat akan menentukan jalan hidupnya sendiri namun selalu saja ia merasa malas untuk menjalani.Ia tidak pernah bertanya mengapa kemalasan itu selalu datang menghadang keinginannya ?

Sementara itu Rumi dan Surya sedang berada di rumah Eyang.Pikiran Rumi tertuju kepada Tohari dan bertanya-tanya apa perbuatan Herman dan Heri tadi sore menyurutkan niat Tohari kepada Halimun ? Kemudian ia bercerita tentang lelaki bernama Tohari yang datang akan membantu Halimun untuk bekerja di luar negeri." Apakah masih bisa untuk diperbaiki,Eyang ? ", tanya Rumi setelah berjam-jam bercerita kepada Eyang paranormal andalannya dengan suara pelan.

Eyang terbengong-bengong mendengar pertanyaan Rumi.Diperhatikan wajah Rumi dan Surya satu persatu.Eyang melihat sinar keserakahan akan urusan dunia lewat dahi Rumi dan Surya.Kemarin minta agar Halimun bisa menikah dengan Herman yang pendidikannya lumayan tinggi.Usia Herman bertaut 20 tahun dengan usia Halimun tidak dijadikan halangan.Sekarang datang mengasongkan lelaki bernama Tohari untuk Halimun.Eyang menundukan kepala,seperti sedang memikirkan sesuatu.Mendengar Rumi terus bicara Eyang menyela : " Nanti dulu-------Nanti dulu ", ujar Eyang.

Rumi dan Surya serentak memperhatikan Eyang dengan perasaan was-was.

" Suami nya Halimun bukankah Herman ? ", tanya Eyang, pandangannya sangat tajam menatap wajah Rumi.Sementara Surya hatinya gelisah melihat sorot mata Eyang seperti orang dirasuki makhluk gaib.Lalu dengan suara lantang terdengar menasehati," Kalau punya anak perempuan sudah bersuami ajarilah dia bagaimana mengurus rumah tangga dan suami ."

Rumi dan suaminya tertunduk malu.Hatinya mengakui selama ini belum banyak berbuat baik.Tapi ia membela diri apa yang ia lakukan buat kebaikan Halimun sendiri.Diakui memang selalu mengarahkan menjadi seorang istri harus pandai banyak menuntut kepada suami sebab suami-suami jaman sekarang bila mendapat rejeki tidak utuh diberikan kepada istri.Ia tidak ingin Halimun meratapi suaminya yang pergi meninggalkan begitu saja." Saya melihat Tohari laki-laki baik,sopan.Tidak perhitungan,selalu memberi Halimun uang dalam jumlah besar.. ".

" Seorang istri bergaul dengan lelaki lain yang bukan suaminya itu kesalahan besar ", pungkas Eyang tidak ingin Rumi banyak bicara.Setelah itu Eyang berkata lagi," Kemarin kalian datang dan menginap di rumah ini meminta supaya lelaki bernama Herman terpikat kepada Halimun..dan menikahi...Sekarang kalian datang lagi mengasongkan lelaki bernama Tohari supaya sungguh-sungguh sayang pada Halimun ....Maksudnya apa ini ? ".

Rumi memberi isarat kepada Surya,suaminya untuk tidak menjawab kata-kata Eyang.Setelah itu ia berkata : " Tohari itu agen TKI yang mengurus orang-orang ingin kerja ke luar negeri...Sekarang Halimun ingin kerja ke luar negeri lagi lewat Tohari...Kalau Tohari sayang kepada Halimun pastinya ia akan mendahulukan Halimun berangkat...".

" Kalau begitu,mudah-mudahan Eyang bisa bantu meluluhkan hati Tohari ", ujar Eyang.

Rumi tersenyum hatinya gembira.

Orang tua yang kerap disapa dengan sebutan Eyang itu kemudian konsentrasi,benaknya fokus pada sebuah titik cahaya menyebar ke bebagai penjuru.Eyang bagaikan berjalan di atas awan menemui seorang pria berwajah Tohari,mengenakan baju serba putih berdiri angkuh.Tapi ketika Eyang menepuk pundak bagian kiri pria itu langsung tabek-tabek,membungkuk-bungkukkan badan tanda menghormati.Seperti seorang taklukan,ia bercerita akan memanfaatkan Halimun.Memanfaatkan Halimun bagaimana ? Tanya Eyang.Halimun akan saya jadikan istri setelah itu saya suruh kerja ke luar negeri.Setelah bicara ia menghilang membuat Eyang terkejut dan marah.Dan kalau sudah demikian Eyang membantu keinginan Rumi dengan sekuat tenaga.Satu botol air putih,satu botol kecil minyak wangi dan sedikit kemenyan yang dibungkus kertas diberikan kepada Rumi." Tohari tidak akan jauh,dalam jangka satu minggu dia akan memberangkatkan Halimun kerja ke luar negeri ", ujar Eyang kepada Rumi dan Surya.

Raut muka Rumi dan Surya kelihatan ceria , kedua orang itu begitu optimis apa yang menjadi keinginannya tak lama lagi akan terwujud berkat air putih,minyak wangi dan kemenyan dari Eyang." Bila membuat kopi untuk Tohari,campuri sedikit air putih ini sebelum disuguhkan ", kata Eyang." Minyak wangi dipakai kalau Tohari datang bertamu saja,jangan dipakai sembarangan..Kalau belum ada reaksi bakar kemenyan ini setiap jam lima menjelang mahgrib ".

Rumi dan Surya kelihatan wajahnya semakin ceria.Keduanya buru-buru pamit pulang,ada rasa tidak sabar menggoda Rumi.Ingin cepat-cepat membakar kemenyan di rumah seperti memanggil arwah gentayangan untuk menaklukan hati Tohari.

Di rumah Halimun merasa perasaannya tidak karuan mendengar suara mobil berhenti di depan rumah.Kemudian ia menyingkap gorden jendela,melihat keluar mobil yang mulanya berhenti dengan cepat bergerak ke arah Barat.Mobil itu mirip dengan mobil yang dinaiki Herman dan Heri waktu mengejar motor Tohari sore tadi.