Wajah Saga menjadi gelap. Apa yang dimaksud wanita ini? Mengapa dia malah memilih untuk minum? Bukankah kekasih pertamanya itu Saga sendiri?
Meski tahu kemungkinan ini kecil, Saga tetap marah karena kelakuan Stella.
Dalam keheningan yang aneh, Saga berkata dengan dingin, "Apa yang kau lakukan dalam keadaan linglung? Jangan terburu-buru?"
Stella juga pemarah, dia masih merasa dianiaya!
Permainan berlanjut, dan setelah beberapa ronde lagi, semua orang minum terlalu banyak.
Pipi Stella sedikit panas dan merah. Dia tidak bisa menahan tubuhnya lagi dengan tangannya, dan semua yang ada di depan matanya menjadi sedikit kabur.
"Ayo, ayo, giliran siapa lagi?"
"Sepertinya… sepertinya Kevin, kan?" Bella menyeringai. Dia juga minum sedikit, dan mulai mabuk. Tapi pikirannya masih setajam biasanya.
Kevin tersenyum tenang. Dia masih duduk dengan tenang dan tegak, tetapi lehernya juga merah.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com