"Aku sudah lelah, Mas Bara. Berikan aku waktu untuk berpikir," ucap Kinasih kembali mengusap air matanya. Dia berjalan melewati Bara begitu saja, meskipun dua bahu itu sempat bertubrukan dengan cepat.
Bara berusaha mengejar Kinasih, tapi kakinya belum bisa bergerak cepat. Alhasil, Kinasih sudah berlalu dengan cepat meninggalkan Bara yang terus saja memanggil namanya.
"Kinasih tunggu!! Kita harus bicara! Dek Kinasih!!" panggil Bara dengan suara keras memanggil Kinasih yang sudah jauh darinya.
Kinasih tidak peduli karena amarah yang sudah tidak terbendung membuatnya untuk segera masuk kedalam mobil. Tanpa menunggu Bara, dia segera menyalakan mesin mobilnya dan hanya dalam sekejap saja Kinasih sudah meninggalkan halaman rumahnya.
"Kinasih! berhenti Kinasih!!" teriak Bara sangat kesal, napasnya terlihat menggebu-gebu dan dia hanya bisa mengumpat karena Kinasih yang pergi begitu saja meninggalkannya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com