webnovel

Latihan Batas ( Bagian 2 )

Editor: Wave Literature

"Cara terbaik untuk melatih kekuatan jari adalah dengan melakukan meditasi satu jari saat melakukan handstand. Tetapi kekuatan jarimu masih terlalu lemah untuk melakukan itu, jadi untuk pertama kali, kamu akan melakukan latihan berdasarkan metode yang dilakukan Tapak Pasir Besi. Ini adalah sarung tangan heavenly silk. Kamu akan memakainya saat latihan. Saat melakukan latihan kekuatan jari, kamu tidak boleh melukai otot atau kulit tanganmu," Zhao Yunxing sudah mempersiapkan sepasang sarung tangan Heavenly Silk untuk Qin Yu.

Qin Yu dengan senang hati menerima sepasang sarung tangan Heavenly Silk dan segera memakainya.

"Ini adalah pasir putih yang diambil dari pantai. Kamu harus membenamkan tanganmu kedalam pasir ini dengan sekuat tenaga. Jangan berhenti. Kamu hanya boleh berhenti saat aku mengijinkanmu berhenti." Zhao Yunxing menunjuk pasir dalam kuali besi tak jauh dari sisinya.

"Baik Guru!"

Qin Yu menganggap sesi latihan ini sebagai permainan. Tetapi kakinya sudah terasa sangat sakit. Hanya dengan menahan dan menggertakkan giginya, dia dapat tiba di sisi kuali besi. Qin Yu memakai sepasang sarung tangan Heavenly Silk, dan menusukkan tangannya berulang kali tanpa henti. Setiap saat dia berusaha untuk mencapai dasar dari kuali itu.

"Ahhh!!"

Qin Yu tidak bisa menahan teriakannya. Sarung tangannya hanya melindungi tangannya dari sentuhan pasir. Tetapi saat dia menusukkan tangannya ke pasir, kekuatan dari benturan terhadap pasir tersebut terasa sakit hingga ke tulang tangannya.

Setiap kali dia menusukkan tangannya ke pasir dengan cepat seperti itu, kekuatan benturan pasir dengan jari Qin Yu bertambah lagi dan lagi. Dia terpaksa mengurangi kedalaman tekanannya. Pada awalnya dia menekan tangannya hingga ke dasar kuali tetapi sekarang Qin Yu menarik jarinya saat mereka sudah setengah jalan menuju bagian dasar. Hal ini tentunya lebih mudah baginya.

"Dorong tanganmu hingga ke dasar kuali, jangan coba – coba mengendurkannya!" Zhao Yunxing berkata dengan dingin.

Qin Yu kaget, namun dia tidak memiliki pilihan selain menggertakkan gigi dan menahannya.

Meskipun Qin Yu suka perasaan saat dia melampaui batasnya, tapi saraf dari jarinya berhubungan dengan jantungnya. Rasa sakit yang terus-menerus membuatnya sangat menderita. Bagaimanapun dia hanyalah seorang anak yang berusia 8 tahun. Selain itu, dia adalah putra ketiga dari Sang Pangeran Penakluk dari Timur yang agung. Status dan kekayaan tidak pernah membuatnya mengalami rasa sakit seperti itu sebelumnya.

"Pu!"

Mendadak, tangannya membentur dasar kuali. Sakit yang amat sangat membuat air mata Qin Yu keluar tak terkendali.

Zhao Yunxing melihat dengan dingin. Dia melihat anak umur 8 tahun mendorong tangannya ke dalam pasir dengan mata berurai, tetapi dia tidak sedikitpun memberikan kompensasi dan masih tetap menyuruhnya tanpa henti.

Qin Yu meneteskan air mata, namun dia tetap melanjutkan latihannya.

....

Setelah latihan terus menerus setiap hari selama setengah tahun, ditambah dengan nafsu makan yang naik hingga dua kalinya, tubuh Qin Yu jauh lebih kuat dari pada sebelumnya.

Di bawah air terjung Gunung Donglan,

"Hah!"

Dengan tendangannya, Zhao Yunxing melempar beberapa batu-batu besar ke bawah air terjun. Akibat batu-batu tersebut, di bawah air terjun terbentuk area yang memungkinkan orang dapat berdiri di bawah air terjun. Ketika air terjun jatuh dari atas ke bawah dan menghantam batu di bawahnya, terbentuk cipratan air yang menyebar ke segala arah.

Zhao Yunxing menunjuk ke arah batu biru dan berkata "Kakimu harus sekuat gunung dan bergerak seperti petir. Ini bukan air terjun yang besar. Setelah melakukan deep squat selama ini, kakimu tentu sudah cukup kuat untuk melakukan kuda-kuda di bawah air terjun. Sekarang berdiri di bawahnya dan kamu harus melakukan kuda-kuda."

"Ini bukan air terjun yang besar?" Qin Yu melihat ke arah air terjun yang jatuh dari ujung yang sangat tinggi. Dengan momentum sebesar itu, air tersebut dapat menghancurkan batu, membuat gemuruh yang terdengar hingga ke langit. Jika air terjun seperti ini bukan termasuk yang besar? Lalu air terjun yang besar itu yang bagaimana?.

Setelah melakukan deep squat selama setengah tahun, otot kaki Qin Yu sekarang jauh lebih kuat daripada sebelumnya.

"Baik!" Qin Yu segera bergerak ke arah air terjun pelan-pelan dan berdiri di ujung pinggiran batu biru. Karena air terjun yang jatuh ke bawah, tekanan air terjun di pinggiran batu tidak terlalu besar.Qin Yu mengambil kuda-kuda di tepi batu biru dan dapat menahan tekanan air dengan lumayan mudah.

"Berdiri di tengah air terjun!" kata Zhao Yunxing dengan jelas.

Qin Yu tidak memiliki pilihan lain selain bergerak pelan-pelan menuju tengah batu. Semakin dekat ke arah tengah, semakin kuat momentum yang terasa. Qin Yu merasa tubuhnya mulai goyah tetapi dia harus sampai ke tengah.

"Ini buruk"

Qin Yu merasa tubuhnya bergetar. Dia merasa dia tidak sanggup lagi menahannya. Seketika, ia terlempar ke arah danau.

"Lanjutkan!" sahut Zhao Yunxing dengan cuek

....

Sore harinya Qin Yu berbaring di pemandian mata air panas. Dia memejamkan matanya dengan santai. Setiap hari, saat berada di dalam pemandian mata air panas, adalah saat dimana dia merasa dirinya paling santai. Dia tidak pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya. Tetapi sekarang, setelah dia melatih batasnya setiap hari, saat dia masuk ke dalam pemandian mata air panas, seluruh rasa sakit yang ada di badannya berangsur-angsur memudar, dan dia merasa sangat nyaman.

Xiao Hei tumbuh sedikit selama setengah tahun ini. Beberapa helai bulu emas mulai muncul di ujung kepalanya. Bagian lain dari tubuhnya masih diselimuti oleh warna hitam. Xiao Hei tumbuh lebih lambat dari elang biasanya. Saat ini Xiao Hei sedang bertengger pada batu disamping pemandian mata air panas.

Qin Yu terlelap, dia tertidur di dalam pemandian mata air panas.

Setiap hari dia berlatih sebelum hari dimulai kemudian berendam di dalam pemandian mata air panas selama 6 jam di sore harinya. Dia secara khusus meletakkan kursi santai di dalam pemandian mata air panas sehingga dia bisa tidur sambil berendam di dalam pemandian mata air panas. Setelah tengah malam, dia meminta tabib Weng Xiang untuk memijatnya dan menggosokkan ramuan kesehatan untuk dirinya. Kemudian Qin Yu membaca buku.

Bisa dikatakan Qin Yu tidak menyia-nyiakan waktunya sedikitpun.

Dua bayangan tiba-tiba muncul di sebelah pemandian mata air panas. Mereka tidak lain tidak bukan adalah Lian Yan dan Zhao Yunxing. Kedua orang tesebut sedang memandang Qin Yu yang sudah tertidur pulas.

"Xiao Yu bahkan belum berumur 9 tahun. dia masih anak-anak." Lian Yan berkata sambil melihat air liur yang berkilau keluar dari mulut Qin Yu dan wajah kecilnya yang masih imut. Lian Yan merasa sangat kasihan padanya. Setelah membesarkan Qin Yu sejak dia masih sangat kecil, Lian yan benar-benar menganggap Qin Yu sebagai cucunya sendiri.

Zhao Yunxing tersenyum samar, senyum yang langka, melihat ke arah Qin Yu mengangguk dan berkata. "Xiao Yu adalah anak yang kuat. Latihan yang aku berikan kepadanya benar-benar mendorongnya sampai pada batas sejatinya. Saat dia melampaui batasnya, tubuhnya akan berada pada titik terlemah. Aku tidak mengira bahwa dia akan bertahan waktu itu. Pada saat Ayahnya memintaku untuk melatih pasukan, aku melatih batas fisik dari 100.000 tentara. Tetapi hanya 1000 dari mereka yang dapat bertahan selama setahun dan secara penuh mencapai tingkat puncak dari tentara reguler."

Saat Zhao Yunxing sedang bertugas melatih tentara, sebagian besar tentara merupakan tentara biasa. Tidak seperti Qin Yu, mereka tidak mendapatkan makanan sehat, berendam di dalam pemandian mata air panas, dan memiliki ahli pijat kesehatan professional untuk mengurangi sakitnya, dan lain-lain.

Namun, mereka semua sudah dewasa, sementara Qin Yu hanya anak-anak. Hal ini merupakan perbedaan besar yang membuat Zhao Yunxing merasa terkejut sekaligus puas.

Melihat bagaimana Qin Yu tidur, Lian Yan dan Zhao Yunxing pergi dengan senyuman, meninggalkan Qin Yu yang sedang tertidur di belakang, yang benar-benar tidak tahu bahwa baru saja dia kedatangan tamu. Dia tidur dengan mata sedikit terbuka mulut kecilnya memperlihatkan senyum bahagia yang manis. Dari ujung mulutnya menetes liur yang berkilau.

Mungkin... dalam mimpinya, dia bertemu ayahnya

Ayahnya yang sudah dua tahun belakangan, hanya sekali mengunjungi Qin Yu.

.....

Berlari sambil membawa beban berat, squat sambil membawa beban berat, berdiri dengan kuda-kuda di bawah guyuran air terjun, melatih akselerasi gerakan dengan menggunakan penghalang, belajar pertarungan tanpa senjata di dalam air, belajar sambil membawa beban berat setiap hari, melatih kelenturan dan kekuatan, melatih kekuatan jari, melatih reaksi dan sensitifitas, melatih kelincahan...

Itu adalah berbagai macam variasi metode latihan yang Zhao Yunxing lakukan untuk melatih Qin Yu berdasarkan aturan tertentu yang secara terus menerus. Dibawah bimbingan Zhao Yunxing, Qin Yu terus melampaui batas fisiknya. Kemampuan tubuhnya juga berkembang dengan sangat cepat.

Satu tahun kemudian

Qin Yu yang berusia 9 tahun, sedang bertelanjang dada dan memakai celana pendek. Seluruh tubuhnya tidak menggembung dengan otot namun langsing hampir sempurna, dia terlihat seperti macan tutul yang sedang berburu.

"Xiao Yu, kamu sangat gigih. Pada latihan batasan ini, yang paling penting adalah kegigihan. Yang lain tidak begitu penting." Zhao Yunxing melihat ke arah Qin Yu dan memberikan dia senyum yang belum pernah dilihat Qin Yu sebelumnya. "Ini saatnya Gurumu kembali ke pasukan. Ingat, tetap tantang dan lampaui batasmu. Selama kamu mencoba tanpa henti, suatu saat nanti kamu pasti sukses."

Qin Yu menatap ke arah Guru yang berada di depannya. Awalnya, Qin Yu merasa sangat marah kepada Gurunya yang terlalu kejam, setiap sesi latihan berakhir, Qin Yu meneteskan air mata tanpa henti. Tetapi sekarang, ketika dia melihat senyum manis dari wajahnya Gurunya, dia mulai mengerti semuanya.

"Guru, aku tidak akan mengecewakanmu." Kata Qin Yu dengan tegas sambil memandang Zhao Yunxing

Zhao Yunxing tersenyum dan mengangguk. Dia lalu berbalik dan secepatnya melangkah meninggalkan Villa Misty. Mengikuti raungan Fierce Tiger, mata Qin Yu menyipit merah. Dia tahu mulai sekarang.. dia harus berlatih sendirian.