webnovel

Pergi keluar

Diablo yang sudah naik ke atas ranjang dan mencoba tidur harus mengurungkan niatnya takala Alfa yang tengah tidur sambil memeluknya.

"Alfa apa yang kau lakukan!"Kata Diablo menatap Alfa,apalagi dengan posisi mereka saat ini dia dapat dengan mudah melihat belahan dada besar Alfa yang tidak tertutupi.

"Tentu saja memeluk tuan!"Kata Alfa menatap wajah Diablo yang sangat tampan apalagi mata merah Diablo yang membuatnya seperti tersihir.

Diablo hanya diam tidak menjawab terlebih lagi ketika dia semakin merapatkan pelukannya."Hah sudahlah cepat tidur ini sudah malam."Kata Diablo menutup matanya membuat Alfa senang dan menyandarkan wajahnya di dada bidang Diablo dan menghirup aroma dalam-dalam.

"Aroma tuan muda benar-benar memabukkan!"Pikir Alfa kembali menghirup aroma Diablo.

Pagi harinya ketika sinar matahari telah menyinari bumi Diablo yang telah terbangun hanya bisa tetap diam terbaring di kasur karena Alfa yang masih tidur dengan nyenyak sambil memeluknya."Hah dia ini mau sampai kapan dia tidur!"Pikirnya menatap wajah Alfa yang terlihat cantik dari dekat.Di tambah bau harum Alfa dan belahan dadanya membuat hormon Diablo yang sudah tumbuh mulai bergejolak.

Dengan sendirinya tangan kanan Diablo yang bebas mengarah ke wajah cantik Alfa dan mengelusnya."Dia benar-benar sudah tumbuh menjadi wanita yang sangat cantik sekali."Gumam Diablo yang masih mengelus-elus wajah cantik Alfa kemudian turun ke area pantat Alfa telah tersingkap karena gaun yang di pakainya lumayan pendek.

"Di-dia tidak menggunakan dalaman!"Kaget Diablo merasakan kulit mulus pantat Alfa.

"Emh....ahh....tuan!"Desah Alfa membuat Diablo terkejut kemudian menatap wajah Alfa yang masih tertidur.

"Sial desahannya membuat ku bersemangat!"Pikir Diablo yang masih tidak menghentikan kegiatannya yaitu meremas serta membelai pantat Alfa.

"Ah tuannnn!"Teriak Alfa yang sejak tadi merasa kenikmatan.Dengan perlahan dia membuka matanya dan menemukan Diablo yang tengah menatapnya."Tu-tuan muda!"Kejut Alfa mencoba bangun tapi terhalang oleh tangan kiri Diablo yang memeluk pinggangnya sedangkan tangan kanan Diablo berada di pantatnya.

"Kau sudah bangun!"Kata Diablo meremas lembut pantat Alfa membuat dirinya terkejut.

"Tu-tuan ah....!"Desah Alfa merasa nikmat.

"Katakan padaku kenapa kau tidak memakai dalaman!"Tanya Diablo menatap mata Alfa tajam.

"Akhu....ah....tuan muda.....!"Erang Alfa ketika dia menelusupkan jarinya ke area pribadinya.

"Jawab apa kau sengaja melakukannya!"Kata Diablo yang telah memindahkan tangannya ke salah satu dada besar Alfa dan meremas-remasnya.

"Ahh....tuan!"Erang Alfa setelah mengangguk kecil.Melihat anggukan itu Entah mengapa membuat Diablo sangat senang.

"Kenapa kau melakukan itu hmm!"Diablo masih meremas payudara Alfa bahkan semakin keras.

"Ah tuan akhu hanya ah....penasharan saja apakah tuan muda tertarik dengan diriku!"Jawab Alfa sambil mendesah.

"Kenapa kau berpikir seperti itu!"

"Habisnya selama ini ahh...tuan muda seperti biasa saja terhadapku apalagi ketika tuanh...ahh....muda mengecek keadaan kuhhh ah....!"Teriak Alfa ketika dirinya merasakan bahwa dirinya telah orgasme.

Diablo yang merasakan bahwa Alfa telah orgasme tersenyum licik."Lalu sekarang apa kau sudah mengetahui bahwa aku tertarik dengan dirimu lalu sekarang kau mau apa!"Kata Diablo mencium bibir Alfa secara tiba-tiba.

"Emh.....tuanh muda....ah...."Erang Alfa dalam ciuman mereka, apalagi diablo masih meremas-remas payudara miliknya.

Mereka saling bersilat lidah terkhusus bagi Diablo yang mendominasi ciuman mereka.

"Bagaimana apa kau menyukai ciuman tadi!"Kata Diablo kepada Alfa yang entah sejak kapan menindihnya.

"Emh....sangat suka!Aku menginginkannya kembali tuan muda."Kata Alfa tersenyum lemah akibat terlalu lama berciuman.

"Sesuai dengan keinginanmu."Kata Diablo kembali mencium Alfa dengan nafsu lebih dari lima menit.Saat Diablo melepaskan ciumannya tercipta benang salvia diantara mereka."Bibirmu benar-benar sangat manis Alfa."Katanya membelai bibir ranum Alfa sambil menatap mata sayu miliknya.

"Akhu senang mendengarnya ha....tuan ha...muda!"Alfa tersenyum senang meskipun dirinya masih terengah-engah karena kehabisan oksigen.

Diablo kembali mencium Alfa tapi kali ini sasarannya ialah leher jenjang putihnya.Mendapati ciuman tersebut Alfa kembali mendesah sambil menyeru-nyeru."Ah....tuan muda!"

Ciuman Diablo semakin lama semakin kebawah hingga sampai ke dua buah payudara Alfa yang sudah tidak tertutupi.

"Kyaa tuan muda ini benar-benar sangat nikmat sekali!"Jerit Alfa ketika Diablo mencium dan menghisap payudaranya.

Lebih dari lima belas menit Diablo bermain dengan kedua payudara besar Alfa selama itu pula Alfa menjerit kenikmatan.

Kemudian Diablo beralih ke area intim milik Alfa dan memandanginya."Kau merawatnya dengan sangat baik Alfa!"Kata Diablo mengelus-elus vagina Alfa yang bersih tidak di tumbuhi oleh bulu-bulu.

"Kyaah....tuan ah...muda!"Alfa menggeliat kenikmatan ketika jari-jari Diablo bermain-main di area intimnya.

Setelah puas bermain-main dengan jarinya Diablo segera mendekatkan wajahnya ke vagina Alfa yang telah basah.Menghirupnya sebentar kemudian Diablo menggunakan lidahnya untuk menjilati vagina basah tersebut.

"Oh tuanh muda...ah....ini enak sekaliii..."Teriak Alfa mengerang setelah beberapa saat Alfa merasakan dirinya akan orgasme untuk kesekian kalinya."Ahhh....tuan mudaaa...ah.....akhu keluar!"Erangnya menyemburkan cairan miliknya yang langsung di hisap habis Diablo.

Diablo sendiri tidak berhenti menjilati vagina tersebut bahkan setelah semua cairan yang menempel bersih."Sepertinya kau sangat menikmatinya!"

"Ah tentu saja tuan...akhu ah...sangat menikmatinya!"Jawab Alfa terengah-engah.

Mendengar jawaban Alfa Diablo hanya tersenyum lembut kemudian dia turun dari ranjang dan beranjak meninggalkannya."Pakai kembali pakaianmu dan segeralah membersihkan diri!"Kata Diablo membuat Alfa kecewa karena Diablo tidak meneruskan permainan mereka.

"Tuan tapi kenapa!"

"Hari ini adalah hari liburmu aku tidak ingin mengganggunya lagi pula aku juga ingin pergi keluar setelah ini!"

Akhirnya dengan berat hati Alfa kembali ke kamarnya.Setelah membersihkan dirinya dia segera menuju ke ruang makan,disana dia telah di tunggu Diablo yang telah menggunakan pakaian yang rapi.

"Akhirnya kau datang juga cepat duduk dan kita sarapan bersama."Kata Diablo menatap Alfa.Dengan canggung Alfa berjalan ke arah meja makan dan duduk.

Selama sarapan tersebut Alfa terus menerus terdiam,dia masih teringat dengan kejadian tadi yang mana dirinya dibuat mendesah oleh Diablo.

Setelah acara makan selesai Diablo langsung menyuruh kepala pelayan untuk menyiapkan kereta.

"Tunggu tuan muda anda mau kemana!"

"Ah aku hanya ingin menyelesaikan urusanku saja."

"Bolehkah aku ikut tuan!"Kata Alfa berkeringat dingin entah mengapa.

"Boleh tapi bukankah sudah kubilang hari ini kau libur!"

"Tentu tapi bukankah anda bilang bahwa libur latihan bukan yang lain!"Kata Alfa membuat Diablo menghela nafas.

"Benar juga katamu kalau begitu naiklah."Kata Diablo sambil memasuki kereta yang telah di sediakan.

Di dalam kereta Alfa hanya terdiam tidak tahu harus melakukan apa kejadian tadi pagi masih terasa segar dipikirannya hal itu membuat Diablo yang sedang membaca buku di depannya memutar bola matanya.

"Apa kau masih mengingat kejadian tadi pagi!"Kata Diablo membuat Alfa terkejut sekaligus gugup.

"Emh....!"Alfa mengangguk membuat Diablo menutup bukunya.

"Kau tahu kenapa aku mengehentikan kegiatan kita tadi!"Tanya Diablo menatap Alfa.Yang di tanya hanya diam tidak tahu harus menjadi apa."Katakan berapa umurmu!"

"Tepat hari ini saya berumur 15 tahun!"Jawab Alfa gugup.

"Dengar saat ini aku berumur 14 dan empat bulan lagi aku akan berumur 15 tahun.Dan alasanku kenapa aku tidak melanjutkan kegiatan kita tadi karena aku hanya ingin melakukan itu saat umurku 17 tahun!"Kata Diablo panjang lebar membuat Alfa terkejut sekaligus senang.

"I-itu artinya.....-"

"Artinya aku akan melakukan hal itu ketika aku berumur 18 tahun apa kau paham!"Kata Diablo pelan.

"Hai tuan muda!"Jawab Alfa langsung memeluk Diablo menyandarkan wajahnya pada dada Diablo."Kupikir tuan sudah tidak menginginkanku lagi!"Katanya dengan nada sedikit kecewa.

"Gadis bodoh bagaimana mungkin aku tidak menginginkanmu kau adalah budakku sekaligus wanita yang akan selalu menjadi milikku."Kata Diablo mengusap lembut kepala Alfa."Jadi sekarang kau sudah merasa baikan!"

"Emh....!"Angguk Alfa yang masih memeluk Diablo."Tuan bolehkah aku memelukmu selama perjalanan!"Tanyanya menatap wajah Diablo dari dekat.

"Itu terserah dirimu kemarilah duduk di sampingku."Kata Diablo menyuruh Alfa untuk duduk disampingnya yang langsung di sambut dengan senang Alfa.

"Dengan perasaan senang dia kembali memeluk Diablo dan membenamkan wajahnya pada dada bidang Diablo.

Dalam posisi ini Alfa dapat merasakan dengan jelas dada bidang Diablo yang berotot meskipun terhalangi oleh pakaian serta dapat mencium aroma tubuhnya yang menggoda dirinya.