"Lo pejamin mata Put. Dalam hitungan ketiga buka lagi pejamannya. Nanti lo bisa liat kita." suara Erlan entah dari mana. Putri pun segera memejamkan matanya, ia merasa seperti ada yang menyentuh ujung pelipisnya, sebuah energi biru, seketika ia pun membuka kedua matanya dan dilihatnya roh Erlan, Rita maupun Ningsih ada disana. Salah satu dari mereka melambai, menyapanya.
Rita merasa gemas saat melihat Putri dalam postur kecil seperti itu yang membuat dirinya merasa ingin mencubitnya. Menguyel-nguyel pipinya. Menggemaskan sekali.
"Jadi kita sekarang ngapain?" tanya Rita.
"Sekarang kita cari dimana keberadaan Nara." ujar Erlan.
"Gimana caranya?" tanya Rita.
"Caranya adalah dengan cara menekan tombol hijau. Lalu vote akan diterima."
"Ini maksudnya apa sih? Vote penyanyi dangdut?" tanya Rita heran. Erlan hanya nyengir.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com