"Iya Put, kamu pokoknya harus minta ditemani sama saya. Oh iya, bahkan kalau bisa kamu lebih baik resign aja dari perusahaan ini." ujar Nara. Putri semakin merasa aneh.
"Loh kenapa?" tanyanya.
"Sultan ternyata ada niat buruk sama kita. Dia mencoba untuk melakukan hal jahat di belakang kita setelah sekian lama. Dia benar-benar penjahat, kamu tidak diharuskan untuk mendekatinya pokoknya!" ucap Nara.
Putri tersentak. Ia jadi teringat dengan perubahan mood Sultan tadi dan wajahnya yang luka lebam. Apakah mungkin ini menandakan kalau mereka baru saja berkelahi?
Putri coba bertanya. "Jadi yang membuat Pak Sultan luka-luka gitu elo Nar?" tanya Putri.
"Ya, saya menghajarnya tadi malam. Bagaimana saya tidak menghajarnya, dia mencoba untuk mencelakakan kamu ketika di gunung Irfa, kalau saja kalung kamu itu tidak aktif, kamu pasti sudah tiada Put! Dia benar-benar licik!" ucap Nara, Putri tersentak. Kemudian dirinya jadi terdiam dan merenung sejenak.
"Lo yakin Nar dia kayak gitu?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com