webnovel

Kehidupan Baru Alien

Hermes adalah pangeran termuda dari raja Zeus. Atas perintah dari ayahnya, ia pergi ke planet lain untuk meneruskan garis keturunan mereka. Karena kerajaan mereka sedang dilanda perang tanpa henti. Bagaimana Hermes menjadi kehidupan di planet yang baru? Akankah ia berhasil menyelesaikan tugas yang ayahnya berikan? saksikan kehidupan Hermes yang baru melalui novel “Kehidupan Baru Alien”.

Arya_Hafiz_Saputra · perkotaan
Peringkat tidak cukup
8 Chs

Chapter 2 Hikaru

Hermes sudah tidak bisa melihat planet asalnya lagi. Ia sudah pergi menjauhi galaksi Garm. Entah ke galaksi mana ia akan mendarat. Karena ras Yars sudah banyak menjelajahi planet di dalam galaksi Garm. Paling tidak ia harus pindah ke galaksi lain untuk menghindari pencarian mereka. Namun tidak mudah untuk mencari kehidupan baru di sana.

"Pixie. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke planet berpenghuni?"

"Kira-kira butuh waktu selama satu bulan, tuan. Saya sarankan tuan untuk tidur panjang untuk menghemat bahan bakar dan energi."

Tidur panjang atau hibernasi adalah salah satu cara dalam penerbangan galaksi untuk menghemat bahan bakar saat perjalanan jauh. Penumpang cukup memasukkan titik koordinat tujuan dan tinggal meninggalkan AI untuk bekerja. Beberapa jam sebelum sampai, mereka akan membangunkan penumpang untuk menyesuaikan tubuh mereka sebelum turun ke tempat tujuan.

Aku merenggangkan tubuhku lalu memberikan perintah "Bangunkan aku satu jam sebelum sampai tempat tujuan. Selain itu, masukkan ingatan virtual mengenai teknologi ras Yars sebelum aku tidur. Mengerti, pIxie?"

"Baik tuan. Akan saya laksanakan"

Ingatan virtual merupakan salah satu teknologi ciptaan ras Yars. Dengan alat ini, kami dapat belajar meskipun dalam keadaan tidur. Tentunya pemakaian berlebihan akan mengakibatkan kelelahan pada otak. Karena organ tersebut juga membutuhkan istirahat sama dengan organ lainya. Aku sudah memastikan bahwa batas ingatan virtual yang dilakukan tidak akan melebihi kapasitas diriku.

*Shuu* Pintu otomatis terbuka saat aku keluar dari kokpit.

Aku menuju ruang hibernasi kemudian melepaskan pakaianku di sana. Akan sangat tidak nyaman bangun dengan pakain kotor setelah tidur dalam waktu yang lama. Karena itulah biasanya sebelum melakukan hibernasi, kami melepaskan semua perlengkapan yang kami gunakan. Setelah membereskan semuanya, aku berbaring di kapsul tidur dan meminta Pixie untuk mengaktifkan mode hibernasi beserta dengan ingatan virtual.

..

.

"Bangun, tuan Hermes. Sebentar lagi tujuan perjalanan ini sudah akan terlihat. Diharapkan untuk segera mempersiapkan pendaratan."

Mataku terbuka secara perlahan dan kapsul tidur sudah dalam keadaan terbuka. Aku mulai meregangkan badanku kemudian membersihkan diriku terlebih dahulu. Sesudah mandi dan mengeringkan badan, aku menggunakan pakaian lengkap dan rapi. Tentunnya bagian luar aku tutupi mantel karena aku tidak mengetahui seperti apa pakaian yang penduduk planet ini kenakan. Ketika metode fashion yang tepat telah kudapat, aku akan langsung mengganti pakaianku.

Aku menuju kokpit dan meminta kepada Pixie untuk memberikan informasi detail kepadaku mengenai planet ini.

"Planet ini bernama bumi, planet ketiga di galaksi bima sakti dengan bintang berupa Matahari. Bumi memiliki kondisi kehidupan yang cocok untuk ras Yars. Namun karena teknologi mereka yang masih rendah, banyak sumber daya yang mereka hancurkan untuk menjalani kehidupan sehari-hari."

"Hmm.."

Pixie melanjutkan informasi lainnya mengenai bumi. Aku mendengarkan laporan tersebut sambil membacanya melalui hologram yang pixie sediakan.

"Sepertinya akan mudah mencari kehidupan kalau kita membagikan teknologi Yars dengan sumber daya mereka sebagai bayaran. Namun hal itu adalah cara terakhir, aku akan mencoba untuk hidup dengan cara mereka sementara waktu."

Rencana detail kami diskusikan bersama selama perjalanan menuju bumi. Namun tidak menutup kemungkinan akan ada improvisasi sesuai dengan situasi yang kami hadapi saat sudah turun ke planet tersebut.

"Sudah mencapai planet bumi. Kira-kira kemana tuan akan turun?"

"Di sini saja, pulau kecil cocok untuk membuat markas dan mengumpulkan informasi. Segera turunkan aku ke hutan ini. Sepertinya tidak banyak orang lewat, namun aku mendeteksi adanya aura negatif di tempat ini. Tempat yang menarik namun berbahaya bagi yang tidak waspada."

"Laksanakan"

Pixie menurunkanku di sebuah hutan lebat. Meskipun tempat ini memiliki aura negatif, namun tidak masalah untuk kaumku. Karena kami bisa menghalau berbagai macam energi, bahkan dapat menggunakannya dengan baik. Teknologi kami memungkinkan penggunaan berbagai macam aura atau energi untuk mengubahnya ke bentuk energi yang kami inginkan.

"Pekat sekali aura kematian ditempat ini. Bagaimana Pixie, apakah koneksi masih baik."

"Sempurna tuan, tidak ada gelombang lain yang bisa menyadap channel yang kita gunakan"

Aku dan PIxie menggunakan koneksi khusus untuk saling berhubungan. Dengan inilah PIxie akan mendeteksi setiap informasi baru mengenai planet ini. Mengolahnya, kemudian ia laporan kepadaku. Untuk saat ini aku akan lebih fokus untuk mencari sumber daya dahulu seperti makanan dan sejenisnya.

"Tuan, aku mendeteksi pergerakan makhluk hidup. Ciri-cirinya kurang lebih mirip dengan kaum Yars namun lebih lemah."

"Benarkah? segara tuntun aku ke arah makhluk itu"

Dengan bantuan Pixie, aku pergi menuju tempat makhluk tersebut berada. Meskipun hari masih siang, hutan yang lebat ini membuat sekitarku terlihat gelap. Namun dengan bantuan Pixie, tidak mungkin aku tersesat di hutan ini.

Saat aku sampai, aku heran dengan tindakan yang ingin makhluk primitif itu lakukan. Tangan memegang sebuah tali dan ia memiliki raut muka sedih sambil melihat ke kanan dan kiri. Karena penasaran, aku mengikuti makhluk itu sambil menyembunyikan keberadaanku.

Beberapa menit setelah masuk ke hutan, aku melihat makhluk itu menyiapkan talinya tinggi ke atas. Kemudian ia mencari benda sebagai pijakan.

"Apa yang ia lakukan? apakah ini semacam ritual? sepertinya ia akan mencekik leher miliknya"

"Benar tuan, menurut data dari hasil observasi. Saat lehernya tercekik, makhluk itu akan kehilangan nafas kemudian meninggal. Sepertinya makhluk ini ingin mengakhiri hidupnya"

Raut mukaku sedih karena melihat betapa mudahnya orang membuang nyawanya. Padahal kampung halamanku sedang berjuang keras melalui perang untuk bertahan hidup. Sangat aneh ada orang yang membuang nyawanya dengan mudah begitu saja. Apa dia memiliki masalah berat seperti perang?

Sebelum makhluk itu menghabisi nyawanya. Dengan cepat aku menyelamatkannya dari kematin. Makhluk itu melihatku dengan muka bingung kemudian marah. Karena aku belum mengetahui bahasa planet ini. Aku menunggu hasil terjemahan dari Pixie.

'Sudah selesai tuan, sekarang tuan sudah bisa mengerti bahasa dari makhluk ini.'

"Mantap, terima kasih Pixie.'

'sama-sama tuan'

Aku mulai memahami perkataan dari makhluk ini. Menurut standar kaum Yars, sepertinya makhluk ini memiliki jenis kelamin perempuan. Dengan rambut panjang hitam serta kulit berwarna putih mulus. Wajah yang menurutku cantik, bibir yang segar, dan badan yang sehat dan bugar. Sayangnya wajahnya yang penuh tangisan membuatnya tidak terlihat cantik seperti seharusnya.

"Siapa kau! kenapa menghalangiku bunuh diri! Aku sudah tidak ingin hidup lagi! Tidak ada lagi yang tersisa dari hidupku! hiks..hiks."

Karena kondisi mentalnya cukup mengkhawatirkan, aku segera membuatnya pingsan. Kemudian aku membawanya keluar dari tempat ini. Sepertinya aura negatif dari tempat ini memanggilnya untuk bunuh diri di sini. Dengan aura negatif yang didapatkan, akan mudah membuat orang berpikir untuk membuang nyawa dengan mudah.

'Segera lacak jejaknya dan kita akan pergi ke tempat ia berada sebelum masuk ke hutan.'

'Silahkan lewat sini, tuan. Aku sudah menandakan jalan yang ia lalui ke mata tuan.'

Pixie memberitahukan jalannya melewati mataku. Hal ini sangat mudah untuk dilakukan oleh AI canggih sepertinya. Tidak membutuhkan waktu yang lama. Aku sudah sampai keluar hutan dan melihat kendaraan kosong yang sedang parkir di tepi jalan. Apakah ini teknologi yang disebut mobil?

Dalam perjalanan ke sini aku sudah menelusuri otak dari makhluk ini. Sepertinya ia adalah ras bernama Manusia dan memiliki nama Kei Hikaru. Kei merupakan nama keluarga dan Hikaru adalah nama miliknya. Sepertinya di negara Jepang ini menggunakan nama keluarga dan nama asli terbalik dengan budaya kaum Yars.

Hikaru merupakan salah satu anak dari Kei Mitsuo, direktur besar dari perusahaan Kei Technology. Perusahaan ini merupakan salah satu dari beberapa perusahaan besar yang ada di Jepang. Jepang adalah negara tempatku mendarat saat ini. Memiliki wilayah yang tidak terlalu luas namun unggul dalam bidang teknologi dan sains. Sepertinya memilih tempat ini adalah keputusan yang tepat. Aku bisa mengetahui tingkat teknologi planet ini melalui Jepang.

Hikaru pergi ke hutan Aokigahara ini untuk mengakhiri hidup karena pacarnya. Tanaka Takeo meminta putus setelah mengetahui kalau Hikaru tidak mendapatkan uang dari Mitsuo. Sepertinya Takeo ini adalah cowok brengsek yang suka memeras ceweknya. Sayang sekali cewek sebaik Hikaru ini tertipu oleh muslihat cowok lemah seperti ini.

Berkat informasi dari HIkaru. Akhirnya aku memiliki banyak informasi mengenai planet ini. Mulai dari pembagian wilayah, adat kebiasaan, suku, dan informasi lainnya. Penting sekali bagiku untuk mengetahui hal ini kalau ingin hidup di planet ini.

Aku membuka pintu dengan kunci yang kuambil dari kantong jaket Hikaru. Kemudian aku menaruhnya ke kursi penumpang depan. Sedangkan aku duduk di kursi pengemudi sambil membuka Handphone milik Hikaru. Mudah sekali membuka password alat ini dengan bantuan Pixie.

Terdapat banyak dokumen dan pekerjaan Hikaru yang berada dalam ponselnya. Alat ini memiliki nama Smartphone. Banyak manusia menggunakan alat ini untuk berkomunikasi dan bekerja seperti HIkaru. Karena itulah biasanya alat ini memiliki sandi untuk mencegah akses dari pihak yang tidak diinginkan. Sayangnya sandi itu tidak akan mempan terhadap Pixie. Bahkan pentagon yang katanya sulit ditembus mudah sekali Pixie susupi dan ambil data sepuasnya tanpa ketahuan. Namun karena saat ini hal itu belum aku butuhkan, aku belum akan melakukan itu.

Kulihat banyak sekali histori telepon Hikaru kepada Takeo. Namun cowok tersebut tidak pernah membalasnya satu kali pun. Sepertinya hal ini lah yang membuat Hikaru memutuskan untuk berbuat. nekat.

"Em.."

Beberapa menit setelah aku mengecek handphone, Hikaru mulai terbangun.

"Sudah bangun, tuan putri?" Jawaku sambil tersenyum ke arahnya.

"Ini dimana? Kenapa aku di dalam mobil? bukankah tadi aku berada di hutan?... Siapa kamu! oh iya, kamu cowok yang tadi bertemu denganku di hutan! Kenapa kamu membawaku ke sini! biarkan aku mati! aku sudah tidak bisa hidup lagi tanpa dirinya!"

Aku hanya bisa menghela nafas dan langsung mencium bibir dari wanita ini. Kemudian aku memeluknya dengan erat dan membuat tubuhnya rileks. Karena bentuk fisik dari manusia mirip dengan Yars. Dengan mudah aku menemukan titik lemah dan membuatnya rileks dengan sentuhanku.

Setelah kami berpelukan, Hikaru mulai rileks dan akhirnya ia kembali tertidur. Sebelum tidur, aku mendengarnya membisikkan "terima kasih".

"heeh"

Dengan ingatan milik Hikaru, aku mengantarnya untuk pergi pulang kembali ke apartemen miliknya. Mungkinkah aku sudah menemukan tujuan yang kucari. Badan Hikaru masih cukup muda dan sepertinya cocok untuk mengandung anakku. Apakah misi dari ayahanda telah berhasil aku laksanakan hari ini? memang aku ini hebat, hahaha.

Perjalanan menuju apartemen aku lalui dengan nada riang gembira karena sudah berhasil menjalankan misi dengan cepat.

Chapter 2 selesai. Jangan lupa kritik dan sarannya aku tunggu. Baca juga novelku yang lain "Reinkarnasi Goblin". Sampai jumpa pada chapter selanjutnya

Arya_Hafiz_Saputracreators' thoughts