"Yang Mulia, Permaisuri, hamba mendengarnya."
Wajah Permaisuri pucat. Dia tergopoh-gopoh bangun dan berlari keluar, lengan bajunya yang lebar menyapu sebuah vas mahal ke lantai tanpa dia sadari.
"Boom!"
Sebuah kilatan petir menerangi langit di sebelah barat.
Sungguh lama!
Sungguh terang!
Seakan-akan tepat di depan mata seseorang.
Begitu satu kilatan petir menghilang, tidak lama kemudian muncul lagi kilatan lainnya.
Satu demi satu.
Kemudian terdengar serangkaian guntur yang keras, satu persatu.
Di hari yang cerah seperti ini, siapa yang akan percaya ini normal?
Dayang-dayang Istana Kunning tidak bisa menahan diri untuk berbisik satu sama lain:
"Fenomena langit, gemuruh guntur di bawah langit yang cerah, siapa yang telah melakukan kekejian terhadap surga?"
"Pasti karena dosa besar yang membuat ini terjadi, ini adalah pembalasan ilahi!"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com