Ayah mereka, Lin Yuetong, tidak terlalu menyukai Lin Shuya atau peduli padanya. Namun, dia adalah orang yang tidak tahu malu dan licik, jadi dia tidak membuat Lin Shuya menghabiskan satu sen pun dari uangnya. Ketika Lin Shuya dewasa, dia meninggalkan rumahnya, membuat Lin Yuetong berasumsi bahwa dia mampu mnghidupi dirinya sendiri.
Tidak ada yang tahu bahwa Lin Yan telah membayar semua pengeluaran Lin Shuya, barang-barang mewah dan mobil bermerknya dengan uang hasil jerih payahnya.
"Lin Shuya, semoga kamu bisa mempertahankan kepura-puraan ini dan membodohi semua orang selama sisa hidupmu. Aku akan menunggu untuk melihat kejatuhanmu."
Setelah beberapa waktu, sikap Lin Yan menjadi dingin.
"Kakak, aku benar-benar tidak berbohong kepada siapa pun. Mengapa kamu salah paham terhadapku…" Lin Shuya menatap Lin Yan seolah-oleh dia telah dianiaya.
Tanpa menunggu tanggapan Lin Yan, Han Yixuan, yang tidak bisa menahan amarahnya, melangkah ke depan dan berteriak, "Lin Yan, diam!"
"Apakah kamu memenuhi syarat untuk memintaku untuk tutup mulut?" Lin Yan melirik Han Yixuan.
Lin Yan baru saja menyelesaikan kata terakhirnya, ketika Han Yixuan tiba-tiba mengangkat tangannya untuk menamparnya.
Suaranya keras terdengar.
Semua orang yang hadir melihat Lin Yan berdiri di tempat yang sama, tampak menyendiri dan dingin. Dia juga telah mengangkat tanggannya dan menangkap tangan Han Yixuan.
"Kamu…" Tidak terlintas dalam pikiran Han Yixuan bahwa Lin Yan akan menjadi begitu kuat.Dia tidak bisa melepaskan diri dari cengkeramannya.
"Jangan melakukan sesuatu yang bodoh, atau kamu yang akan terluka." Lin Yan melirik Han Yixuan dengan dingin.
"Kamu!" Han Yixuan memelototi Lin Yan dengan tajam.
Matanya dengan singkat manyapu Han Yixuan dan Lin Shuya. Tanpa sepatah kata pun, dia berbalik perlahan dan pergi.
Semua orang tertawa dan mengejek sosok gadis yang kesepian dan sunyi itu.
…
Malam hening, dan hembusan angina dingin yang menusuk bertiup.
Lin Yan sedang berjalan dengan linglung di jalan.
Saat itu juga, kilatan cahaya menyilaukan bersinar dari ujung jalan.
Lin Yan tersentak dari linglung dan secara naluriah melirik ke depan.
Mobil-mobil mewah melaju ke arahnya engan kecepatan kilat satu demi satu.
Lin Yan yang linglung, tidak bisa mengelak tepat waktu.
Mobil pertama berhenti darurat dan kemudian dikemudikan kea rah lain. Sayangnya, masih terlambat untuk menghidari Lin Yan sepenuhnya, jadi mobil itu menabraknya.
Seluruh armada mobil berhenti di pinggir jalan dengan tertib.
'Enyah !'
Seorang pria yang mengenakan setelan yang dibuat khusus menurunkan jendelanya dan meneriaki Lin Yan dengan tajam.
Lin Yan tidak menanggapi. Pandangannya tertuju pada mobil mewah di tengah armada.
"Hennessey Venom GT?"
Mobil hitam di tengah armada berhasil menarik perhatian Lin Yan.
Sebagai seorang pembalap professional, Lin Yan sangat sensitive dalam hal mobil. Dia telah melihat semua jenis mobil sport mewah dan bermerek, tetapi ini adalah pertama kalinya dia melihat Hannessey Venom GT.
Mobil ini telah dirancang hanya untuk kecepatan dan jauh lebih cepat daripada Bugatti. Sifat uniknya adalah ia aganas dan galak. Hanya ada 10 mobil seperti itu di dunia, dan kekayaan saja tidak cukup untuk mendapatkannya!
Mobil ini sepertinya telah mengalami modifikasi professional…
Lin Yan penasaran dengan identitas pemilik mobil tersebut. Dia bertanya-tanya siapa orang ini.
…
Seorang pria yang mengenakan kacamata berbingkai emas sedang berharing di kursi belakang.
Pria itu tampak sakit-sakitan dan wajahnya pucat.
Ada seorang wanita dan seorang pria di sampingnya.
'Bip, bip, bip."
Pria itu mengenakan arloji perak, yang mengeluarkan suara menusuk telinga mirip dengan alarm peringatan.
"Oh tidak, Saudara Yu memncapai titik kritis!" pemudia di sampingnya tampak cemas.
"Apa yang terjadi di depan? Mengapa mobil berhenti tiba-tiba?" wanita yang berpakaian hitam itu mengerutkan kening.
"Aku akan memeriksanya."
Pria muda itu memberikan arloji kepada wanita itu dan membuka pintu untuk keluar.