webnovel

Bab 1 Terjadi sesuatu yang membingungkan?

Orang di dunia pastinya memiliki keistimewaan berbeda-beda tetapi hanya saja ada kelebihan dan kekurangan. Khususnya orang-orang yang dipilih Tuhan. Pastinya berbeda dan bersifat khas. Grace berharap tidak menjadi istimewa lantas binggung mengapa ia mendapati payudaranya mengeluarkan air susu sejak kemarin?

Aku heran?Tentu saja.Dia bertanya-tanya sebenarnya ada apa. Baru juga pulang sekolah,lalu aku tidur sejenak selama beberapa menit. Saat aku terbangun dari tidur,aku merasakan dadaku sakit dan nyeri,aku pun tidak tau alasannya.

Ketika aku pijat payudaraku, tanpa disangka keluarlah setetes air dari puting payudaraku.

Ini jelas bahwa cairan ini adalah asi yang diproduksi oleh ibu yang sudah melahirkan,aku binggung kenapa cairan ini bisa keluar? padahal usiaku 17 tahun menghasilkan cairan susu.

Ingin bertanya ke dokter, Grace masih ragu. Masalahnya yang dia alami fenomena sangat aneh. Sehingga cara yang paling tepat dan aman ialah berjalan di google sehinga aku menemukan jawaban.

Bahwa anak remaja memang bisa mengeluarkan ASI yang disebabkan oleh tingginya hormon prolaktin yang dapat dipengaruhi oleh faktor. Seperti konsumsi obat-obatan,penggunaan obat hormonal,gangguan hormon tiroid,gangguan ginjal,trauma cedera pada dada disebut dengan stress, dan juga konsumsi herbal tertentu. Melihat penyebabnya kini,Grace jadi tidak heran lagi.

Setahun Belakangan ini aku memang terus mengkonsumsi obat-obatan, aku pun juga mengidap beberapa penyakit. Mungkin memang ini penyebabnya.

Huft....helaan nafas panjang keluar dari bibir Grace. Aku bergegas bersiap-siap berangkat ke sekolah. Sudah rapi dan tinggal berangkat. Namun,sayangnya seragam bagian dadaku kembali basah lantaran air susu itu terus menerus keluar. Sehingga aku tidak bisa berangkat sekolah dengan kondisi seperti itu.

"Grace, ayo nak kamu sarapan dulu!" teriak mama dari lantai bawah. Aku pun kebinggungan hendak harus bagaimana. Karena tidak tahu lagi,aku pun segera berganti bra,tanktop dan mengenakan seragam yang lain. Setelah itu aku memakai sweater hitam agar tidak terlalu kelihatan bisa cairan itu keluar.

"Mama,Grace berangkat." Aku pun berangkat dengan tergesa-gesa karena sudah telat lalu aku turun dari tangga,menghampiri sang Mama di meja makan.

"Grace,sarapan dulu dong,sayang."

"Grace udah telat,Ma." Usai mengecup tanggan Mamanya,aku pun bergegas keluar dari rumah menghampiri supir taksi yang sudah menunggu di depan pagar, Grace masuk ke dalam dan menyuruh pak supir segera menyalakan mesin.

Mobil mulai dijalankan,saat baru keluar dari perumahan sebuah motor sport menghalangi jalan.

"Lho,kenapa berhenti,Pak? Saya udah telat ke sekolahnya,"keluh gadis itu.

"Maaf dek,Tapi motornya menghalangi jalan."

Grace mengikuti arah tunjuk pak supir,aku pun melihat dari dalam kaca mobil bahwa ada sebuah motor gede tengah terparkir lancang di tengah jalan.

"Kenapa parkir tengah jalan coba",gerutu Grace.

Aku berniat turun dan mencari si pelaku,sang pemilik motor lebih dulu muncul,naik ke atas motornya. Raut wajah Grace mendatar,tentu dia tahu siapa orang itu. Adriel Matthew adalah cowok yang brutal,cuek,dan angkuh. Adriel terkenal sangat dingin sehingga terkenal di sekolah. Orang-orang menjulukinya pangeran lantaran ketampanannya.

Mereka satu kompleks perumahan,tapi tidak pernah saling berbicara. lagi pula Grace tidak ingin dia cuman mengenal dari temanya, Celia.

"Jalan pak," titah Grace saat dia melihat menghilangnya bersama motornya.

Mobil kembali melaju,kali ini Grace menyuruh pak supir mengebut lantaran tidak ingin dihukum karena terlambat.

"Menu makanan sehat terdiri ayam,telur,gandum,daging..."

"Sssst! Bosen?" Seorang gadis yang sudah pasti bernama Celia mulai berulah, yang dia lakukan sedaritadi berbisik ria dengan Ronal padahal guru sedang menjelaskan di depan.

"Iya nih, Kantin yuk?"

"Okey."

Mereka berdua berdiri.

"Lo ngikuti nggak,Grace?" tanya Celia.

Awalnya Grace tidak ingin,namun dia merasakan payudaranya menteri dan mulai berat. Alhasil ia tak punya pilihan selain mengangguk.

"Oh iyaa, jiwa badgirl-nya nih." Celia menarik lengan Grace ke meja guru depan. Sang guru yang melihat ketiga siswi itu sepertinya sudah paham,tanpa bertanya dia sudah mengangguk tanda mengiyakan.

Mereka keluar dari kelas. Baru saja keluar melangkah koridor kelas sebelah, Grace melepas rangkulan kedua temannya itu dari lenganya.

"Gw ke toilet,bentar."

"Yaelah! Ngapain,sih? Tahan bentar dong,Grace. Kita cuman beli makanan habis itu pindah ke lab."

Ngomong-ngomong,lab tempat favorit untuk membolos. Sepi,tersedia wifi,sofa empuk dan kamar mandi.

"Udah nggak kuat. Kalian duluan ya. Gw nyusul." Tanpa memberi jawaban lain, Grace berlari menjauh. Dia juga memegangi dadanya sendiri yang benar-benar terasa berat.

Hanya tersisa beberapa langkah mencapai toilet,hal tak terduga terjadi seseorang menabraknya dari arah depan. Membuatnya jatuh terpental ke lantai.

"Aduh",ringisnya.

"Lu jalan pakai mata!"

Grace tersentak,menengadah kepala memandang cowok yang berdiri menjulang dihadapanya. Sorot wajahnya tegas dan tajam,begitu menyeramkan. Tidak sempat mendeskripsikan lebih banyak, Grace buru-buru berdiri dan menghilang di balik toilet. Dia menetralkan deru nafas. Bukan salah tingkah. Hanya saya sweater depanya sudah sangat basah,Grace takut dipandang aneh.

Grace membuka seragamnya di salah satu bilik toilet, lalu menurunkan bra yang sudah basah kuyup dan membiarkan air susu mengalir ke tisu. Dia menghela nafas. Merasa resah dan sangat memikirkan nasibnya. Semoga air susu itu segera berhenti agar dia bisa menyusul kedua temanya sebelum mereka yang duluan mendatangi ke toilet.