"Kamu sehat kan Wa" tanya Kesya. Kemudian Wawa menceritakan semua kebenarannya pada Kesya. Sementara Kesya hanya diam mendengar dan menyimak dengan baik. sampai akhirnya Kesya tidak bisa membendung air matanya yang sudah di ujung mata.
"Nah Gitu ceritanya... aku masih ngumpulin informasi kejadian antara Hani dan Carlos"
"Ketemu? "
"Udah... Dari datanya udah lengkap tapi"
"Tapi apa? "
"Aku belum beritahu kejadian ini pada Gibran aku cuma takut kalo Dia gak ngijinin aku cari Carlos" ucap Wawa. Dari manik mata Wawa, Dia sudah cemas dan takut.
"iya sih takutnya kita gak di ijinin"
"Penyelidikan polisi sudah berakhir 2 tahun yang lalu... sementara kejadian ini 6 tahun yang lalu" ucap Wawa.
"Aku nanti cerita sama Mas al aja" Wawa mengerutkan keningnya.
"Mas Al? "Kesya langsung memutar bola matanya dengan malas.
" Mas Aldi jadi Mas Al... paham? "
"oh.. paham paham" Wawa dan Kesya langsung ke depan dimana Gibran dan Aldi berada.
"Mas"
"Eh ibu ibu udah selesai gimana arisan nya? " tanya Gibran. Wawa langsung geram dan mencubit pinggang Gibran.
"Auwh Sakit Wa"
"Mangkanya gak usah ngeledekin orang" ucap Wawa.
"Udah ah kalian tuh udah jadi suami istri masih aja Ngomel"sifat cerewet Kesya muncul dan Wawa sangat Kesal dengan Ceramah Kesya.
" Mas Al"
"Apa? "
"Boleh kita bicara berdua" Kesya memberi Kode pada Wawa untuk bercerita Tentang Hani pada Gibran dan juga Aldi. Wawa mengangguk mengerti dan menarik lengan Gibran untuk menjauh. Sementara Gibran dan Aldi tak mengerti tingkah Kesya dan Wawa.
"Mas Al"
"Iya? "
"Boleh gak Curhat tentang temen aku"
"Hm Boleh"Kesya bercerita semuanya pada Aldi tentang Hani begitu pun Wawa yang bercerita Pada Gibran. Setelah bercerita semuanya Wawa kembali ke depan di susul Gibran.
" Gibran dan Mas Al udah tau kan ceritanya?"tanya Kesya. Mereka berdua mengangguk.
"Aku dan Kesya punya rencana untuk ke Amerika dan mencari Carlos... dan Kalau kalian ingin bertanya kenapa kami berdua nekat? Aku indigo jadi aku bisa melihat Hani walaupun aku tidak mendengarnya dan Toni akan membantu kita karena dia Lebih indigo dariku jadi dia bisa mendengar Hani secara langsung... Kami ke Amerika demi sahabat kami atau tepatnya Saudaraku" Kata Wawa. Aldi dan Gibran hanya tercengang mendengar Kata kata Kesya dan Wawa yang bisa di bilang nekat karena mereka sudah memesan Tiket pesawat ke Amerika lewat tiket online dan Itu Wawa yang memesannya sendiri untuk mengajak Aldi, Gibran, Toni, Kesya, dan juga dirinya.
Wawa POV
Aku bisa di bilang nekat tapi itu untuk Saudaraku . Hani hanya satu satu Saudaraku yang menyayangiku saat Kecil.dari semua keluarga besarku tidak ada yang peduli denganku sampai aku terlantar di asrama. kemudian disana Aku bertemu 2 orang yang berarti dalam diriku yaitu Kesya dan Hani yang selalu mensupport aku dalam situasi apapun. Dari kecil aku hanya tinggal sendiri kedua orang tuaku di luar kota. aku tinggal bersama ART yang sudah di bilang tua. Tapi bagiku dia juga berarti dalam hidupku. Beberapa tahun kemudian aku di temani Kesya yang juga Kehilangan Kedua orang tuanya. Kemudian Kesya menikah dengan Aldi. Sebenarnya aku cinta dengan Aldi tapi Aldi bukan Takdirku melainkan Gibran. Saat Gibran hadir di hidupku. Semuanya terasa berbeda seperti ada yang mewarnai hidupku Saat Mendengar berita bahwa Hani meninggal... Gibran memelukku dan pelukan itu terasa hangat.... seakan aku tidak ingin lepas dari pelukannya. Aku akan selalu mencintaimu Gibran.
*********
BERSAMBUNG.....
Support Author donk :)
Penciptaan itu sulit, dukung author! ~ Voting untuk author!