Frans dan Astha saling betatapan. Masing-masing menatap dengan tajam satu sama lain. Kegeraman Astha pada Frans sudah di ubun-ubun. Tapi dia masih berusaha untuk menahan emosinya. Meski sebenarnya setiap kali melihat Frans rasanya kedua tangannya ingin segera melemparkan pukulan keras pada Frans.
"Apa kabar Paman? sehat kan? atau sudah mempersiapkan keperluan untuk di kehidupan mendatang?" tanya Astha santai.
Frans tersenyum miring. "Apa maksudmu kau menginginkan aku cepat mati? tidak semudah itu Astha."
"Kematian bisa datang sewaktu-waktu Paman. Sudah siap dengan bekal yang akan paman bawa?"
"Sejak kapan kamu bisa bicara tentang kematian? aku tidak takut mati, anak muda. Dan aku tidak akan mati semudah itu."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com