webnovel

KAU WANITAKU

VOLUME 1 TAMAT Warning!!!! Novel ini ada beberapa kata-kata umpatan, vulgar dan adegan kekerasan. Mohon bijak memilih bacaan. Ambil yg baik tinggalkan yang buruk. Kisah perjalanan Alivia seorang gadis desa berusia sembilan belas tahun yang terpaksa harus merantau ke kota demi menjalankan amanat dari Almarhum Ayahnya. Dia yatim sekarang. Ayahnya berpesan untuk mencari sahabatnya di kota metropolitan yang bisa membantu biaya melanjutkan pendidikannya dan mencarikan jodoh untuknya. Siapa sangka jika dalam pencariannya itu, dia harus berhadapan dengan situasi yang hampir saja membuat dia kehilangan kehormatannya. Dia dipertemukan dengan Adyastha Prasaja, laki-laki yang terlibat dalam Human Trafficking. Yang akhirnya membuat dia terkurung di dalam sangkar emas. "Aku akan berubah jadi jagoan saat itu berhubungan dengan harga diriku. Aku tidak akan membuka auratku pada siapapun yang bukan mahramku. Aku akan menjaganya walau aku harus bertaruh nyawa. Aku lebih baik mati dari pada kehilangan harga diriku. Kamu paham?" (Alivia) "Lagi pula tidak akan ada yang tertarik dengan tubuhmu. Kurus kerempeng. Dada rata. Jangan sok kamu." (Adyastha) Hingga suatu saat Adyastha menganggap Alivia sebagai pengkhianat. Dan untuk membuktikan dia tidak bersalah, dia harus menikah dengan Adyastha. Pernikahan seperti apa yang akan dijalani Alivia dan Astha nantinya? Sanggupkah Alivia mengembalikan Adyastha ke jalan yang benar di tengah tekanan dan bahaya? ikuti kisahnya ya. Visual dan videonya ada di IG ANESHA_BEE atau Youtube Anesha_bee. mampir ya. :) *Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.*

ANESHA_BEE · perkotaan
Peringkat tidak cukup
233 Chs

KETAHUAN

Alivia berlari secepat mungkin. Dia berharap tidak akan ketahuan oleh anak buah Prasaja atau Astha. Dia lewat gang-gang sempit agar tidak bisa di kejar oleh lelaki itu.

"Pak Didit bukakan pintunya."

"Neng Alivia kenapa? koq sampai ngos-ngosan begitu?"

"Tidak apa-apa Pak. Saya baik-baik saja." tidak perlu bicara panjang lebar. Alivia langsung masuk ke dalam rumah menemui Neneknya Segara.

"Lho bukannya Neng Alivia sedang hamil? kenapa lari-lari?" gumam Pak Didit.

"Assalamualikum, Nek." sapa Alivia saat membuka pintu.

"Waalaikumsalam. Eh Alivia sudah pulang?" gimana? ada kue pancongnya?"

"Ada Nek. Ini.." Alivia menyerahkan bungkusan plastik yang kue pancong yang diletakkan dalam kardus.

"Kamu ini habis dikejar siapa? koq ngos-ngosan begitu?"

"Tidak koq, Nek. Hanya ingin lari saja. Takut Nenek kelamaan nunggunya."

"Astaghfirullah Alivia.. kamu ini sedang hamil muda. Tidak boleh lari-lari begitu."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com