Eline bersama dengan teman nya yang bernama Cheryl berjalan bersama di tengah lorong sekolah, semua murid wanita wanita sudah berdiri di samping lorong, teriakan-teriakan para wanita mulai terdengar, semua kamera telah aktif untuk menangkap langkah kaki seseorang dan wajah seseorang. Ya.. kita bisa menebak siapa yang akan berjalan di lorong penuh sesak tersebut.
Mata Eline juga sibuk melihat kekiri dan kekanan, mencari seseorang itu , ia menatap arah belakang nya sambil berpegangan dengan Cheryl yang sama sekali tidak peduli dengan lelaki itu. Eline merasa kecewa ketika ia tidak menemukan sosok yang ia harapkan, kepala nya menoleh kedepan, kembali ke jalur yang benar.
Dan pada saat yang bersamaan , tepat di mata nya ia menatap sosok itu… itu dia… Kenneth…, dia berdiri di depan ku… jarak paling dekat yang pernah ia rasakan.. ia bahkan dapat menghirup aroma parfum yang Kenneth gunakan.., wangi yang sangat lembut.., jantung ku berdetak dengan sangat cepat.., ia menahan nafas nya saat berusaha menatap wajah orang yang ia sukai. Perlahan ia menaikan kepala nya.. perlahan.. sangat perlahan.
Ia menatap leher lelaki itu , jangkun di atara kerongkongan nya bergerak ringan, perlahan ia menatap dagu nya.. naik ke bibir nya yang merah dan lembab, terlihat lembut dan seksi…, nai ke hidung nya yang tidak terlalu mancung , tapi cocok dengan proporsi wajah nya, mata nya…. Eline terhenti di sana, ia tidak dapat bergerak lagi.. ia hanya terdiam dalam bisu. Yang terdengar dari diri nya adalah detak jantung yang semakin cepat memompa, dan nafas nya yang memburu tanpa ia sadari.
Mata itu…, kami bertatapan … ia menatap ku. Kau percaya jika ia menatap ku…. Hanya pada ku…, apa yang harus ku lakukan? Mata ini… mata ini tidak dapat bergerak.. mata ini seperti nya tau di mana harus memberikan efek segar di otak ku. Ia menatap ku… dan…. dan… mulut nya bergerak tertarik naik ke ujung. Ia.. tersenyum pada ku… owh Tuhan.. nikmat apa lagi yang kau dustai…, aku bahkan rela menukar apapun demi senyuman nya.
Kenneth tersenyum lembut kepada Eline, dan semua orang berteriak lebay…, semua beranggapan jika ia tersenyum kepada mereka. Kenneth berjalan melewati Eline sambil berbicara kecil
" Hallo…" sapa Kenneth
Yang membuat lutut Eline berdisko ria, kaki nya lemas dan bergetar kuat.. rasa sesak ke toilet tiba-tiba terasa begitu tak tertahan kan. Owh… sungguh reaksi yang sangat tidak elite. Kutuk Eline terhadap diri nya sendiri, ia merasa terhanyut dalam sensasi eforia lebay yang ia rasakan. Sungguh.. sebenar nya ia sangat jijik melihat orang-orang yang bersikap berlebihan dan berteriak ketika melihat Kenneth.. sungguh itu menjijikan dan tidak angun. Namun saat ini ia ingin sekali berteriak dan berkata… wow.. dia tersenyum dan menyapa ku
Namun rasa desakan dari bawah lebih dominan, hingga ia harus berlari di antara kerumunan untuk segera menuntaskan nya, ia memang sering merasa sesak jika terlalu gugup dan ketakutan. Tapi ia tidak tau.. jika reaksi ini akan timbul ketika ia merasa terlalu bersemangat.
" Ah… lega nya" Ia masih memikirkan wajah Kenneth sambil tersipu di depan cermin kamar mandi, dan menatapi wajah nya berwarna kemerahan.
Aku harus segera sadar dari semua khayalan ku.. aku pasti salah mendengar. Mungkin dia menyapa teman yang lain.. sadar lah dan aku harus segera bergerak ke pertemuan club drama. Aku pasti sudah di tunggu di sana. Eline segera berlari menuju ruangan theater sekolah. Dua bulan kedepan ia dan anggota club akan sibuk untuk mempersiapkan sebuah pertunjukan pentas seni untuk mengakhiri musim panas tahun ini.
" Maaf aku terlambat.." Eline membuka pintu dan segera duduk di antara kerumunan, Eline mendapat tugas sebagai editor. Ia mencari celah di antara kepala kerumunan di depan nya, untuk mengetahui apa yang sedang di bahas. Namun ia segera terhenti ketika mendapati jika Kenneth sedang berdiri di depan.. di samping ketua club
" Nah… kalian pasti sudah mengenal nya, mulai sekarang mohon kerja sama nya, ia akan berperan di drama ini"
" Mohon bimbingan nya.. teman-teman semua.., dan Eline mohon petunjuk nya" Lanjut Kenneth
Deg…
ya... author juga sama jijik sama Eline begitu membayangan kelebay-an para gadis... hahaha..
semoga para pembaca menikmati nya