webnovel

Hanya Sebuah Mimpi

"Run! Aarun!"

Dengan kaget pemuda itu tiba-tiba terbangun. "Kebiasaan, kau mau tidur terus di kelas, sebentar lagi kita harus berphoto untuk kelulusan!" ujar Ardo agak kesal.

Aarun masih mencoba mencerna semuanya. Matanya tidak henti-henti melihat semua orang di dalam kelasnya. Semua masih seperti biasa, ada Ardo, Kevin, Diana, Binnie dan Jesicca serta teman sekelasnya yang lain. Mereka semua sedang sibuk dengan penampilan terbaik masing-masing. "Jesicca? Apa ini sebenarnya? Bukankah dia sudah meninggal." Aarun memijit pelipisnya karena tiba-tiba saja pusing.

"Syuttt"

Aarun segera berbalik melihat siapa yang memanggilnya. "Hei Aarun sini," panggil pemuda itu.

Aarun tentu kenal 2 pemuda yang berdiri di depan pintu kelasnya. "Ian, Edgard," gumamnya tidak percaya setelah ia melihat baju seragam cokelat itu sama persis apa yang ia pakai sekarang.

Ardo yang juga melihatnya segera menghampiri mereka berdua. "Aarun sini cepatlah!" panggil Ardo dengan senyuman lebarnya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com