"Ayah, ibu..." Aarun masih terus mengigau membuat Ian meliriknya dari kaca spion tengah.
"Sebenarnya dia kenapa? Dia ada masalah dengan keluarganya?" tanya Ian.
"Begitu lah," jawab Ardo.
"Mungkin itu yang memicunya mau minum karena masalah dan juga ajakan dari senior itu," ujar Ardo lagi.
Edgard menatap Aarun miris ia tidak tahu mengapa Ian bisa melakukan itu semua sendirian, bahkan harus sampai mabuk seperti itu.
"Dari dulu aku tidak pernah suka jika senior itu mengajak Aarun jalan, aku tahu mereka punya niat buruk, ku pikir pada senior itu sudah jerah dan tidak mau mengajak Aarun jalan lagi ternyata tanpa sepengetahuanku Aarun tetap jalan dengan mereka," jelas Ardo.
Ardo menghela napasnya berat ia tidak tahu apa yang terjadi pada sahabatnya ini jika orang tuanya tahu akan apa yang Aarun lakukan malam ini.
"Kau sangat memperhatikannya ya," ujar Ian.
Ardo tersenyum "Jika tidak begitu, Aarun mungkin akan salah jalan," ujarnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com