"Hei Ian! Kau bisa pelan tidak!" Protes Edgard masih menahan sakit karena Ian yang asal-asalan mengobatinya.
"Jangan banyak protes, harusnya kau bersyukur karena aku masih menolongmu!" Ketus Ian masih membersihkan luka Edgard dengan sebuah kasa.
Edgard menghela napasnya "Terima Kasih Ian," ucapnya dengan bola mata ke atas.
Melihat itu Ian kembali dengan sengaja menyentuh area sakit Edgard "Auh...! Kau!" mata Edgard melotot saat melihat Ian tersenyum puas "Sini berikan padaku! Ah.. kau benar-benar menyebalkan!" Edgard merampas kasa di tangan Ian dan membersihkan lukanya sendiri.
Ian kini duduk santai di sana.
Melihat Edgard yang kesusahan mengobati lukanya, Aarun menyodorkan cermin yang tadi di gunakannya untuk melihat luka di wajahnya "Ini, aku sudah selesai," ucapnya karena memang lukanya tidak separah Edgard.
"Wo... Terima Kasih," ucap Edgard tersenyum tipis "Kau berbaringlah pasti badanmu yang sakit kan?" tanyanya karena telah menjadi saksi saat Aarun di injak.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com