webnovel

Andai Saja

 

Hannah kini mengerutkan alisnya dan melihat jalan yang perlahan mereka lewati, tentu ia tahu mereka akan ke mana sekarang meski pun Ian tidak memberitahunya karena dia sudah sangat hapal jalan tersebut.

Hannah melirik Ian yang kini sedang fokus mengemudi "Pasti kau bertanya kita akan ke mana?" ujar Edgard yang menyadari kegelisahan Hannah di belakang sana.

Gadis itu melihat pantulan Edgard di kaca spion tengah "Memangnya kita ke mana?" tanyanya pura-pura, ia sebenarnya gelisah bukan karena tidak tahu mau ke mana justru dia khawatir karena ia tahu mereka akan ke mana.

"Ke rumah baru Aarun,  kau pasti belum pernah ke sana kan?" tanyanya.

Sudah Hannah duga gadis itu menggangguk pelan "Iya aku belum pernah ke sana sebelumnya, aku hanya kaget karena jalannya agak gelap hehe," dustanya.

"Sebenarnya kami juga baru sekali ke sana, yang sering ke rumah Aarun hanya Ardo saja," sahut Ian yang kini mulai berbicara.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com