"Omong-omong terima kasih atas semuanya," ujar pria itu tiba-tiba.
Dabinha menunduk ia tersenyum tipis "Ya, Ian aku hanya ingin mengatakan, aku akan selalu ada untukmu meski kau tak melihatku, kau harus ingat itu. Hannah bukan satu-satunya wanita di dunia ini!" tekannya.
Ian menatap gadis itu karena ia tidak paham mengapa Dabinha tiba-tiba saja seperti itu.
"Kenapa?" Tanya Ian melihat Dabinha dengan heran. Gadis itu memalingkan wajahnya mencoba menutupi matanya yang berkaca-kaca.
"Kenapa kau tiba-tiba mengatakan hal seperti itu," kata Ian lagi.
Gadis itu tersenyum pahit "Ya, aku hanya ingin meyakinkanmu, apa salahnya jika aku berjuang," ucap gadis tersebut.
"Tidak ada yang salah, tapi kau seperti menyiksaku Dabinha, kau tahu aku ini sudah punya orang yang aku cintai jika kau seperti ini aku bisa kasihan padamu, kau bisa membuatku tersiksa juga," jelas Ian.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com