"Di mana Aarun!"
2 gadis langsung tersentak kaget setelah pintu rumah Hannah terbuka dengan lebarnya. "Aku tidak melihatnya," ucap Hannah agak gugup.
Sebagai mantan kekasih Hannah tentu Ian tahu gelagak Hannah jika berbohong, ia berkacak pinggang. "Tidak usah menyembunyikan kekasihmu. Cepat bawa dia keluar," suruhnya.
Gadis lainnya, yang baru saja keluar dari kamar mandi masih terdiam di depan sana, ia agak ketakutan. Namun karena si tuan rumah hanya menurut saja, akhirnya ia maju melindungi Hannah.
"Mengapa aku harus melakukan ini. Sial," gerutu gadis berambut panjang itu.
"HEI!! PERGI KALIAN!"
Hannah tersentak kaget dengan perlakuan gadis itu.
"Siapa kau?" tanya Ardo heran.
"Chelsea. Aku tidak akan membiarkan kalian merusuh di rumah ini, sebaiknya kalian pergi sekarang juga!" katanya dengan percaya diri.
"Nona. Kami tidak mengenalmu, lagian kau kenal dengan Hannah?" tanya Ian yang tidak pernah melihat wanita itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com