webnovel

just little brother

gue tau gue salah, berharap gue bisa bikin kak rosi berubah. bukan karena gue ngerasa hidup kesepian. tapi karena hati gue yang kesepian. mungkin orang-orang tak tau di balik wajah garang mark lionendra itu ada wajah kesepian dan takut akan kesendirian. kita gak seharusnya nilai orang dari satu kali pandang bukan? tak seharusnya juga kita memandangsebelah mata pada orang-orang seperti mark, yang mencintai kakak nya sendiri lebih dari perasaan adik pada kakak nya. karena sebenarnya mereka juga tak menginginkan perasaan yang salah itu. tapi perasaan itu tak ada yang salah bukan? tak ada yang dapat disalahkan atas itu. jadi apakah gue harus terus membiarkan perasaan itu hidup?

sun_sha · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
7 Chs

part 3) masa kecil

Chandra dulu jadi menyesal karena saat bunda nya ke kamar mandi, Rosi dititip kan padanya untuk diawasi.

Chandra ogah-ogahan, dia kapok dekat-dekat dengan Rosi.

Tapi....

Karena melihat adanya kesempatan balas dendam, jadi Chandra cubit saja pantat adiknya itu hingga Rosi kecil menangis keras. Karena Chandra takut dimarahi bunda nya jadi Chandra segera mencari video lucu youtube dari hp bundanya.

Sedangkan mark kecil yang melihat kejahilan kakanya itu hanya tertawa kecil di sisi lain kasur nya sembari mengendot  botol susu nya.

Tapi saat memperlihatkan video itu pada Rosi yang menangis, entah salah pencet atau kenapa yang terputar malah video dua orang sedang latihan judo.

Dan ajaibnya Rosi berhenti menangis.

Jadi sejak itu Rosi menyukai segala hal berbau bela diri, dari awal masuk sekolah dasar, Rosi memaksa ergan dan lily agar mengijinkannya masuk les bela diri dekat rumahnya.  Jadi Rosi kecil itu sudah memiliki kekuatan yang besar.

Chandra menyesal, ergan juga ikut menyesal mengijinkan putri nya ikut les beladiri itu.

Dan hal yang tak akan pernah Chandra lupakan yaitu saat Rosi berumur lima tahun. Chandra menjahili mark hingga mark menangis, tak ketinggalan juga Chandra ikut menjahili Rosi hingga Rosi kecil merasakan tangan nya sakit sekali. Karena Rosi kecil marah, jadi Rosi melempar sebuah gelas kaca di dekatnya pada Chandra dan mirisnya tepat pada kepala Chandra, berakhiran Chandra yang harus mendapatkan 6 jahitan di kepalanya.

Dan ternyata juga Rosi merasakan sakit pada tangannya itu juga bukan sepele, tapi tulang Rosi kecil patah,  entah kenapa ?

Chandra itu selalu begitu agresif jika menjahili Rosi. Jadi ujungnya kejadiannya jadi seperti itu.

Ingat!, ada harga yang harus dibayar kan?

Yang mark tahu kakaknya, Rosi itu menjadi pribadi yang dingin hanya pada orang-orang tengil macam abang nya Chandra, papa ergan juga termasuk mark sendiri .

Jika kalian mengetahui kisah Rosi pada buku pertama pasti kalian merasa aneh karena disebutkan Rosi itu orang nya asik walau sebenarnya lebih terlihat dingin dari pada asik.

Jadi kak Rosi itu emang asik orang nya  asik kalau gaul sama orang asik yang punya vibe yang sama. Tapi jika dengan orang tengil macam tiga orang yang disebutkan tadi Rosi akan menjadi dingin. Bahkan sejak kecil.

Mark menatap Rosi, kakanya yang acuh saja padanya di sisi sofa itu dengan senyum  tulus.

Aaah walaupun rosi dingin pada mark, tapi mark yakin kalau kakanya itu sayang sekali padanya. Yaa memang mark akui dia memang tengil pada kakak nya jadi, yaa

Rosi dingin padanya.

Tapi jahil, adalah hobi mark khusus hanya untuk Rosi.

"Kak...makasih dah mau nyelamatin aku. Kalo kakak gak ada aku mungkin udah mati" Tulus mark walau Rosi hanya mengangguk-angguk malas.

Tapi yang tak mark lihat, jika Rosi kecil juga meneteskan air matanya.

Rosi sangat sayang dan khawatir pada mark sungguh---sungguhhhh....

Lily, mendekap mark dengan air mata yang terus membanjiri pipi nya yang masih awet muda walau umur nya menginjak akhir kepala dua.

"Maafin papa yaa nak, papa harusnya gak telat jemput kalian" Sesal ergan, ergan memang harusnya menjemput kedua anaknya dengan cepat namun apa daya kerjaan di kantornya sangat menumpuk . Juga supir rumahnya sedang menemani istrinya yang lahiran jadi ergan sedikit memperlambat.

Chandra menatap mark lamat-lamat.

Bersalah yang paling ditunjukan dari sorot mata itu.

"Maafin abang juga yaa, kalo aja abang bisa lebih tegas sama anak-anak yang buly kamu, kamu pasti berhenti di buly anak-anak itu" Chandra mengakhiri kalimatnya dengan tatapan tajam juga kepalan tangan, yang menunjukan Chandra sangat kesal dan berusaha menahan amarahnya.

Rosi akhirnya menoleh pada mark dengan tatapan nanar walau dalam tatapan itu ada rasa sarat akan kasih.

"Huh!, makanya mark harusnya pinter jaga diri. Biar gak di bully lagi biar----biar mark yang nanti jagain aku. Biar nan---nti mark gak diejek-ejek lemah lagi. Kare---karena Rosi gak suka liat mark digituin. Rosi gak suka" Ucap Rosi terbata-bata.

Entah karena otak Rosi yang lebih dewasa dari usia-nya. Rosi terbiasa mengucapkan kata-kata yang sering mengagetkan orang-orang. Ohhh ayolahhh kelas 3 SD, Rosi sudah sehebat itu.

Mark kadang iri.

Tapi mark sangatttt bersyukur diberikan seorang kakak perempuan yang sangat menjaganya walau dengan cara yang berbeda, dengan dibumbui kata-kata pedas, juga lirikan sinis,

mark tidak apa-apa. Mark sungguh tak apa-apa.

Lily menatap suaminya tegas, tak lupa tatapan itu juga ia berikan pada rosi

"Mark, gak boleh ikut-ikutan les bela diri kayak Rosi. Bunda gak akan kuat kalo nanti liat mark pulang babak belur karena latihan bela diri sama kayak Rosi dulu. Bunda gak akan kuat lagi"

Lily sangat khawatir disaat dulu rosi pulang dengan keadaan lebam pada beberapa bagian tubuh nya. Sejak itu lily selalu mengolesi rosi dengan banyak salep juga krim. Agar kulit rosi terjaga dan tetap lembut.

Tentu raut wajah muak Rosi semakin jelas saja . " Kalo mark gak dari sekarang . Mau sampe kapan lagi kita semua lihat mark di bully terus?"

"Tapi kan kita bisa pake cara halus buat berhentiin orang yang nge-bully mark, sayang" Tolak lily tetap berusaha.

Rosi sudah bersiap mengeluarkan semua unek-unek. Biasanya Rosi paling lemah lembut dengan bunda nya. Tapi kali ini Rosi memperlihatkan tatapan muak pada bunda nya itu.

"Yaa kamu sampe kapan pembully itu berhenti?, sampe mark mati?, kayak tadi yang hampir aja?, dari dulu kalian pake cara lembut, tapi liat kan gimana hasilnya!. emang nya bunda bisa jamin atau lindungin mark biar gak dibully disekolah haaah!!!-----

Chandra menarik Rosi keluar bangsal VIP itu, Chandra tahu Rosi adalah orang yang tak bisa diganggu-gugat bahkan pada bunda-dan papa nya sendiri. Rosi akan terus maju hingga si lawan kalah dengan sendirinya.  Maka dari itu chandra ingin menghentikan Rosi sebelum semakin jauh.

Rosi muak---muak sumpahhhh!!!. Rosi menatap abang nya yang terus menarik-narik nya keluar. Biar kali ini Rosi yang memperjuangkan mark sendiri Dari keputusan lily yang membuat mark jadi individu yang lemah.

"Chandra. Diem. Bunda!, lebih mending mark pulang babak belur karena di bully atau pulang babak belur karena dia mempertahankan diri sendiri?, bunda seneng yaa liat mark dibully terus?, di olok-olokin orang. Dibilang manja, dibilang anak bunda, dibilang lemah, dibilang anak pungu-----

"STOP ROSI!, pembicaraan kita

sampai sini! " Potong ergan, memang sebelumnya ergan tak pernah membentak rosi sekalipun. Namun kali ini  ergan tak bisa membiarkan rosi mengucapkan hal-hal sensitif itu lagi.

"Terus kalo papa gak mau dengerin ini, papa mau dengerin olokan tadi dari mulut orang lain iya?, pokonya mark harus latihan bela diri. biar dia gak lagi di bully, papa bunda, abang mau sampai kapan liat rosi mulu yang  nolongin mark. Kalo rosi gak ada mark gak akan bisa apa-apa. Kalo rosi gak dateng mark dah mati. Kalo rosi gak dateng buat bikin bocah-bicah sialan itu kapok, mark bakal terus dibully. Kalo rosi biarin mark lemah, mark sampai akhir hidupnya cuma jadi sampah aja!!!. Serah bunda, papa mau apa, rosi gak peduli! "

Setelah panjang lebar itu rosi pergi dengan langkah berat, diikuti oleh Chandra.

Chandra, tak menyangka, adik perempuannya yang seringkali ia umpati ternyata memiliki pemikiran yang sungguh jauh, rosi yang selalu memperjuangkan hingga akhir . Sedangkan dirinya yang hanya bisa diam mematung, yaa Chandra tahu dirinya pecundang besar. Yang tak dapat membantah orang tua nya sekalipun jika kenyataan nya Chandra-lah yang benar.

Mark, poin yang dibicarakan hanya menunduk pasrah dengan mata berlinang. Walau perkataan kakak nya terbilang kasar, tapi Rosi memiliki hati yang lembut. Hati yang selalu bergerak maju untuk mark.

Ergan hanya diam meresapi kata-kata panjang dari putri nya.

Ergan sadar, peran dia dan lily yang terlalu lemah lah yang membuat mark sering di bully.

Lily menangis dalam diam, lily sadar dia yang tak ingin kehilangan anaknya, justru malah menjadi suatu hal yang ia anggap paling  baik itu sungguh kesalahan yang fatal.

Disaat itu pula mark sungguh takut kakaknya itu pergi jauh darinya, dan meninggalkan nya sendiri di belakang tanpa mau menoleh padanya.

Benar adanya, ikatan batin antara saudara kembar itu, sekali lagi ada benar adanya.

Tapi batin mark mengatakan rosi akan pergi jauh.

Entah sampai kapan mark akan sadar akan perasaan nya pada rosi yang sebuah perasaan lebih dari seorang adik pada kakaknya.

Mark masih kelas 3 SD kan?, masih terlalu dini untuk menyadari perasaan itu.

Juga, bukannya masih banyak waktu untuk. Menyadari perasaan terlarang itu bukan ?