Omega itu menyilangkan kaki dengan muka cadas. Siap mengadili, padahal Paing tertawa saat diantar keluar Dokter Piya.
"Oh, iya-iya. Tak masalah. Setidaknya sudah check-up untuk bulan ini," kata Paing. Kentara sekali dia terkejut didatangi Apo. Barulah pamit pada sang dokter senior. " hei, kenapa ada di sini?" tanyanya.
Apo pun menyurukkan satu lengannya ke depan. "Mau lihat," katanya. "Yang itu loh. Map cokelat di tangan Phi "
Paing justru tersenyum sebelum memberikannya. "Buka saja, aku baik," katanya. "Sementara robekannya masih bisa kuusahakan."
"Really?"
"Hm, tapi aku memang harus mengurangi kerja berat," kata Paing. "Setidaknya butuh tiga minggu hingga benar-benar pulih."
Apo pun tertegun sesaat. Lama sekali, batinnya. Tapi kemudian mengembangkan senyum tipis. "Oh, baguslah," katanya. "Aku jadi senang Yuzu cuti. Setidaknya Oma Sanee tidak keberatan."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com