setelah mengatakan itu mereka langsung pergi, tentu dengan membawa bibit unggul itu tanpa terkecuali. Aku bahkan sampai ndhak habis pikir kok ya ada manusia ndhak tahu malu seperti mereka. ntar ditaruh di mana otak-otak mereka yang sekecil biji wijen itu. sampai ada keberanian membawa. bibit bibit unggul ikut serta kepada mereka. Aku hendak berdiri menghampiri mbah seno. tapi laki-laki Bima melarangku, diam menggenggam erat pundakku sambil menautkan alisnya seolah memperingatkanku, kemudian dia menggeleng kepalanya kuat-kuat.
"apa yang kangmas mau lakukan? kenapa kamu ingin beranjak dari tempat ini? misi kita masih belum selesai. jangan melakukan sesuatu yang nantinya akan merugikan diri kita sendiri."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com