Naura berkeringat dingin. Ia pergi ke kamar dan mengunci diri di dalam. Untuk pertama kalinya Iqbal menghardik dan memarahinya. Untuk pertama kalinya juga Defri memarahinya. Melihat sikap brutal Iqbal tadi membuat Naura gemetar dan takut. Inilah sisi lain dari sang suami. Suaminya sangat keras kepala dan teguh dalam pendiriannya. Ucapan adalah titah yang tak boleh dibantah.
Naura mengirimkan video pertengkaran Dila pada Bara. Tangannya gemetar dan cemas dengan nasib rumah tangga Dila dan Bara.
Tak lama setelah mengirimkan video Dila, Bara menghubunginya.
"Ya Bar," ucap Naura tak bersemangat.
"Dimana Dila?"
"Dia ada di kamarnya. Iqbal dan ayah mengurungnya dan tak mengijinkan Dila pergi."
"Kenapa nomor Dila tak bisa dihubungi?" Bara menyugar rambut dan mengusap wajahnya. Hari ini benar-benar melelahkan untuknya. Kekhawatiran Herman menjadi kenyataan.
"Iqbal merampas ponsel Dila. Mereka mengurungnya. Mereka ingin kalian bercerai," ucap Naura tak kuasa menahan air mata.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com