Setelah mengantar Dila ke kantornya Bara pun mencari keberadaan Dian. Bara sudah berusaha menghubungi diam namun ponselnya pun tidak diangkat. Sikap Dian membuat rasa curiga Bara semakin tinggi.
Bara pun jadi ingat penembak jitu yang mengarahkan pistolnya pada Zico tiba-tiba menghilang ketika dia dan Dila sudah sampai di tempat si penembak. Otaknya coba berpikir keras. Ada apa sebenarnya? Kenapa penembak itu tiba-tiba saja menghilang?
Bara membanting stir menuju kantornya. Ketika sampai di kantor dia ke meka resepsionis. Tertulis nama Tiwi di nametag si resepsionis.
"Apa Dian sudah kembali?" Tanya Bara gusar seraya menyugar rambut.
"Eh, Bapak," sapa Tiwi kaget. Tumben bos besar sudah ada di kantor. Bukannya hari ini jadwal Bara tidak ada di kantor dan tak ada meeting sama sekali?
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com