"Kenapa dengan kak Bara? Cepat katakan!" Aku malah memaksa dia untuk bicara.
"Jangan memerintahku bocah!" bentaknya meremas wajahku.
"Jika tidak mau dibentak lepaskan kami atau cerita!" Aku membusungkan dada menantangnya.
"Bocah berani juga kamu," Dia menggeplak kepalaku seraya melepaskan ikatan di tangan dan kakiku.
"Jangan panggil aku bocah," balasku mendorong tubuhnya hingga terhuyung.
"Berani sekali kamu."
"Tentu aku berani karena kamu telah jahat padaku."
"Tidak penasaran kenapa aku menculik kalian?"
"Cepat katakan sebelum kesabaranku habis."
"Harusnya aku yang mengatakannya bocah." Dia menjambak rambutku hingga aku berteriak kesakitan. Dia laki-laki atau bukan sich? Kenapa kasar sama wanita. Aku ini cewek bukan bencong yang harus dikasari? Hikssss...hikssss…
"Le-lepaskan dia." Bara mengumpulkan kekuatan untuk bicara dengan lantang.
"Dia," laki-laki itu menunjuk Bara. "Dia telah membunuh adikku."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com